Kisah Syafni Juragan Rakik Batu Gadang, Bermodal CSR Semen Padang Hingga Promosi Toko dan Ritel

"Selain toko ritel, saya juga memasok ripik ke pasar-pasar, seperti Pasar Bandar Buat dan Pasar Simpang Haru," bebernya.
Tidak itu saja, Syafni juga menuturkan bahwa rakik yang diproduksinya juga dikirim ke luar Sumatera, seperti Jakarta. Bahkan, ada juga yang dipesan oleh konsumennya untuk dibawa ke Singapura, Malaysia dan Jepang sebagai oleh-oleh.
"Kalau di Jakarta, itu untuk dijual di sana. Dalam sebulan, saya rutin mengirim sekitar 150 bungkus ke Jakarta. Tapi sejak 6 bulan terakhir, penjualan di Jakarta untuk sementara dihentikan, karena yang jualan sudah meninggal," ujarnya.
Terkait wabah COVID-19 yang membuat pemerintah mengambil kebijakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai solusi untuk mengendalikan wabah COVID-19, Syafni menyebut bahwa kebijakan itu tentu berdampak kepada usahanya.
Namun begitu, baginya itu tidak masalah dan dia menganggap bahwa kebijakan tersebut menjadi tantangan untuk tetap survive di tengah pandemi wabah COVID-19. "Kalau omset menurun itu jelas, karena semuanya berdampak, termasuk toko ritel, karena toko ritel mitra terbesar saya dalam penjualan rakik," katanya.
Di era new normal sekarang ini, Syafni menuturkan bahwa usaha rakiknya mulai bangkit. Berbagai konsumen telah mulai memesan rakik yang diproduksinya. "Setiap hari selalu ada yang memesan. Meskipun tidak banyak, alhamdulillah hasilnya cukup untuk kebutuhan keluarga," tuturnya. (*/mel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sambut Libur Long Weekend HUT Ke-80 RI, KAI Divre II Sumbar Sediakan 28.228 Tempat Duduk
- SEPABLOCK PT Semen Padang Jadi Magnet Pengunjung Xporia 2025
- PT Semen Padang Apresiasi Garda Terdepan Penjualan, Pri Gustari: Sinergi Kunci Menangkan Persaingan
- Pekan QRIS Nasional 2025: Momentum Digitalisasi untuk Sumatera Barat
- KAI Divre II Sumbar Luncurkan Program Employee Well-Being Policy untuk Mendorong Gaya Hidup Sehat di Lingkungan Kerja