Dua Guru di Payakumbuh Terpapar Covid-19

PAYAKUMBUH, binews.id -- Dua guru perempuan SMPN di Payakumbuh terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya sama-sama jemaah Masjid Muslimin Labuh Baru di Kelurahan Koto Kociak Tugu Tapak Rajo, Kecamatan Payakumbuh Utara. Payakumbuh terancam serangan gelombang kedua Covid-19 dengan klaster baru.
Keduan guru tersebut adalah MS, 59, guru SMPN, warga Kelurahan Tanjung Gadang Sungai Pinago dan ELY, 54 thn, guru SMPN, warga Kelurahan Nunang Daya Bangun, di Kecamatan Payakumbuh Barat. Sejak kemarin, kedua guru itu sudah menjalani perawatan di Balai Diklat SDM Sumbar di Padang.
Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi selaku ketua gugus kota setempat, secara firtual atau vidcom, memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media, dari ruang pertemuan randang Balaikota Payakumbuh, Selasa (21/7).
Walikota Riza Falepi, mengajak warga kota, agar tetap lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Pandemi Covid-19, katanya, belum berakhir di negeri ini. Makanya, penerapan memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun, merupakan kewajiban yang tidak boleh dilanggar.
Baca juga: Ratusan Murid SLB se Kota Payakumbuh Warnai Pawai Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024
Dalam era tatanan menuju hidup baru produktif ini, bukan berarti warga boleh seenaknya saja, mengindahkan protokol kesehatan. Sebaliknya, penerapan protokol kesehatan dalam seluruh aspek kehidupan, harus ditingkatkan.
Menurut Kadiskes Bakhrizal, dengan adanya penemuan terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sebuah jamaah, berarti Payakumbuh sudah membentuk penularan kluster baru. Makanya, Rabu atau Kamis, petugas Dinas Kesehatan Payakumbuh, (22-23/7) akan melalukan tes SWAB kepada jemaah yang punya riwayat kontak dengan kedua wanita jamaah dimaksud. SWAB gratis itu, akan diadakan di halaman masjid setempat.
Dijelaskan, hasil massal tes 600 SWAB di kelurahan, serta tes SWAB buat 700 guru, hanya ditemukan 2 guru terkonfirmasi positif covid-19. Namun, penularannya bukan karena hasil tes SWAB massal. Melainkan, terkontak sesama jemaah. Karena itu, tracking terhadap jemaah terus dilakukan dan kesadaran jemaah untuk SWAB, sangat diharapkan.
Sementara, kadisdik AH. Agustion, mengatakan, dengan temuan dua guru terkonfirmasi positif, terjawab sudah, kenapa Payakumbuh harus menunda belajar secara tatap muka di sekolah, hingga Desember mendatang.
Baca juga: Peringatan Hari Guru Nasional ke 79 di Dharmasraya Diberi Tema Apel Akbar Guru
Menurut Agustion, ia tak bisa membayangkan, jika belajar tatap muka di sekolah, sudah dimulai, sejak 13 Juli lalu. Perkiraan Agustion, bakal banyak anak sekolah yang akan menjadi korban Covid-19. Penundaan belajar tatap muka, hingga Desember langkah tepat yang diambil gubernur. (edo)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Menghadiri Seminar Parenting Bersama Wali Murid SDIT An Nadzir Payakumbuh
- Ketua TP-PKK Ummi Harneli: Istri Kepala Daerah Harus Perhatikan Soal Penanganan Stunting
- Safari Ramadhan Ketua DPRD Sumbar, Supardi Prihatin Masih Ada Stunting di Kota Payakumbuh
- Kelurahan NDB Payakumbuh Gencarkan Sosialisasi Vaksinasi Anak
- Gebyar Vaksinasi Sapu Jagat, Dinkes Payakumbuh Keluarkan Jadwal per Kelurahan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025