Hendri Septa - Hidayat Mendominasi dan Kuasai Materi Debat Pertama
PADANG, binews.id -- Pasangan calon walikota dan wakil walikota Padang nomor urut 3, Hendri Septa-Hidayat mendominasi dan menguasai materi debat pertama yang diadakan KPU Kota Padang, Minggu malam (26/10/2024).
Debat yang disiarkan langsung (live) oleh Padang TV itu mengambil tema "Bidang Ekonomi, Kesehatan, Lingkungan, Pendidikan dan Sosial Budaya".
Pasangan Hendri Septa-Hidayat dengan jargon Padang Hebat itu mendominasi dan menguasai lantaran berpijak dari apa yang sudah dilakukan Hendri Septa sebagai walikota Padang periode 2021-2024.
Misalnya, saat moderator membacakan pertanyaan yang sudah disiapkan oleh panelis kepada paslon nomor urut 1, Fadly Amran-Maigus Nasir soal transportasi umum berbasis smart city dan ramah lingkungan.
Baca juga: Sumbar Catat Deflasi 0,24% pada November 2025, Harga Cabai Merah Turun Tajam
Fadly menjawabnya dengan menguraikan yang ada dalam visi misinya. Digitalisasi, angkot naik kelas yang semuanya bermuara kepada kenyamanan penumpang. Tapi 'dikonter' oleh Muhammadi Iqbal saat menanggapi jawaban Fadly itu.
Katanya, warga Padang banyak yang tua-tua, tidak paham itu sistem digital. Sebaiknya kelompok ini digratiskan dan mereka yang berada di pinggir kota, juga menikmati trans padang.
Apa pula tanggapan Hendri Septa? "Semua sudah kami lakukan. 2,5 tahun menjabat, sudah 5 koridor rute trans padang dioperasionalkan. Masyarakat senang dan bahagia. Ongkos murah, nyaman. Ke depan, tentu hal ini kami lanjutkan dengan juga memperhatikan angkutan kota," katanya.
Dan yang menarik adalah, saat moderator membacakan pertanyaan panelis untuk paslon nomor urut 3 yaitu tentang upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa memberatkan masyarakat.
Baca juga: Humas Divre II Sumbar Raih Juara 1 PPID Pelaksana Daerah Terbaik 2025 pada Kehumasan KAI Group
Hendri Septa menjawab selama ini sudah dilakukan untuk meningkatkan PAD tanpa membebani masyarakat. Di Padang, sudah menerapkan tapping box pajak. Yaitu alat perekam data transaksi wajib pajak yang terhubung dengan sistem kasir (POS/Point of Sales). Sistem ini dipasang pada usaha-usaha di sektor restoran, hotel, hiburan, dan lainnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Andre Rosiade: DPP Gerindra Salurkan Bantuan Rp500 Juta untuk Warga Terdampak
- Ketua DPRD Sumbar Muhidi Gelar Reses, Tekankan Pentingnya Dialog dengan Masyarakat
- Ketua DPRD Bersama Wawako Padang Jemput Bola ke Wamensos RI Demi Wujudkan Sekolah Rakyat Padang 2026
- APBD Kota Padang 2026 Disahkan, Fadly Amran Tegaskan Komitmen Jalankan Program Prioritas
- Ketua DPRD Sumbar Muhidi Terima Kunjungan Kajati, Bahas Penguatan Sinergi








