Wagub Sumbar Vasko Ruseimy: Operasional di BIM Akan Hadirkan Nuansa Minang Melalui Bahasa dan Pakaian Adat

Di samping itu, kata Vasko, penggunaan bahasa Minang di fasilitas publik seperti bandara juga dapat membantu pelestarian bahasa daerah yang semakin tergerus oleh modernisasi.
Inisiatif Wagub Sumbar ini sejalan dengan strategi pengembangan pariwisata daerah. BIM sebagai gerbang utama kedatangan wisatawan ke Sumbar diharapkan dapat memberikan kesan pertama yang kuat tentang kekayaan budaya Minangkabau.
"Bandara bukan sekadar tempat transit, melainkan pintu gerbang budaya yang mencerminkan kekhasan dan keramahtamahan masyarakat Minangkabau," tegas Vasko Ruseimy.
Dengan menampilkan elemen budaya lokal di bandara, Pemprov berharap dapat meningkatkan daya tarik wisata Sumbar. "Suasana khas Minangkabau diharapkan mampu menciptakan pengalaman berbeda bagi wisatawan sejak awal kunjungan mereka," katanya.
Wagub Sumbar mengatakan, implementasi penggunaan bahasa Minang dan pakaian adat di BIM akan dilakukan secara bertahap. Pemprov Sumbar bersama Angkasa Pura sedang menyusun standar operasional yang tepat untuk memastikan pelaksanaan kebijakan berjalan efektif tanpa mengganggu fungsi utama bandara.
"Kami ingin para wisatawan dan masyarakat merasa lebih dekat dengan budaya Minangkabau. Dengan penggunaan bahasa Minang, kami harap bisa memberikan nuansa yang lebih otentik dan memperkaya pengalaman setiap orang yang datang ke Sumatera Barat," tutur Vasko Ruseimy. (bi/Aidil/adpsb)
Halaman:
1 2
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Gubernur Mahyeldi Ajak Kabupaten/Kota Pertegas Komitmen terhadap Program ETPD
- HUT Ke-63 Bank Nagari, Perkuat Budaya Perusahaan dan Inovasi Digital
- KAI Divre II Sumbar Ingatkan Bahaya Pelemparan terhadap Kereta Api
- Gubernur Mahyeldi Resmikan Gedung Baru Padang Eye Center
- Animo Pemudik EV Diprediksi Meningkat saat Idulfitri 1446 H, PLN Siapkan 1.000 Unit SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra