Sungai Batanghari Tercemar Mercuri

Selasa, 11 Agustus 2020, 16:40 WIB | Ekonomi | Nasional
Sungai Batanghari Tercemar Mercuri
Sungai Batanghari Tercemar Mercuri. foto: net

JAMBI, binews.id -- Sungai Batang Hari muara ada di Jambi dan hulu di Sumbar, kondiisi kekinian sangat tercemar oleh bahan mercuri.

"Menjaga kelestarian dan sehatnya Sungai Batanghari tidak bisa dibiacarakan saja tapi harus ada kerjasama tertulis berdasarkan Permendagri 22 dan dua provinsi, Sumbar dan Jambi harus all out menjaga keasrian lingkungannya,"ujar Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas saat bertemu Pimpinan DPRD Jambi, Selasa 11/8 di Jambi.

Batanghari kata HM Nurnas tidak sekedar sungai, banyak sumber penghidupan masyarakat di dua provinsi ini tergantung dengan asri dan tidak tercemarnya Batanghari itu.

"Ada irigasi untuk mengaliri ratusan ribu hektar persawahan di sana. Ada spot destinasi yang luar biasa di sepanjang aliran Batanghari. Juga tak kalah pentingnya ada balutan budaya satu nafas di daerah yang dilewati aliran Sungai Batanghari,"ujarnya.

Baca juga: Menembus Hutan, Menyebrangi Sungai: Relawan Mentawai Mengajar Batch 4 Hadirkan Harapan di Terekan Hulu

Bahkan Festival Pamalayu digelar Kabupaten Dharmasraya dengan Bupatinya Sutan Riska telah membuka mata Indonesia bahwa Sungai Batanghari itu dulunya merupakan urat nadi kehidupan dan budaya mulai di Muaro Bungo sampai di Solok Selatan.

Persoalan Lahan Harus Diinventarisir

Sedangkan Anggota Komisi I DPRD Sumbar Bakri Bakar, SH kepada Wakil Ketua DPRD Jambi menyatakan ada kerawanan yang siap menimbulkan konflik kalau tidak cepat diantisipasi antara batas Kerinci dan Solok Selatan.

"Orang Kerinci punya lahan di Solok Selatan begitu juga sebaliknya, ini bisa memantik sumbu kerawanan jika tidak dinbentarisir oleh dua pemerintahan di Sumbar dan di Jambi,"ujar Bakri Bakar SH.

Baca juga: Nevi Zuairina Serap Aspirasi Petani dan Nelayan Sungai Limau untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Bakri Bakar berharap ada rangsangan Pemprov Jambi dan Sumbar untuk menginventarisir dan merapikan administrasi terhadap kepemilikan lahan di Kerinci dan Solok Selatan itu.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: