Semen Padang dan BI Sumbar Ubah Limbah Uang Jadi Energi Hijau

PADANG, binews.id — PT Semen Padang dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) resmi menjalin kerja sama dalam pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi semen. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) berlangsung di Wisma Indarung, PT Semen Padang, Senin (29/4).
PKS ditandatangani langsung oleh Direktur Operasi PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar, dengan Deputi Kepala Perwakilan BI Dandy Indarto Seno, yang disaksikan oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar, M. Abdul Majid Ikram. Acara tersebut turut dihadiri pejabat dari kedua institusi, termasuk Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis serta staf dan pimpinan lainnya.
Pri Gustari menyatakan, kolaborasi ini merupakan langkah konkret menuju industri semen yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan berdaya saing global.
"Dengan memanfaatkan LRUK sebagai bahan bakar alternatif, kami mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, implementasi Paris Agreement, serta transisi energi sebagaimana tercantum dalam G20 Bali Declaration," ujarnya.
Menurut Pri, kerja sama ini tidak hanya sekadar pengelolaan limbah, tetapi juga bagian dari transformasi industri menuju arah yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"LRUK akan dimanfaatkan sebagai alternative fuel dalam proses produksi. Kami berkomitmen mengelolanya sesuai prinsip keberlanjutan, menjaga keamanan dan kerahasiaan data, serta meminimalkan risiko lingkungan," jelasnya.
Ia menambahkan, kerja sama ini membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara dunia usaha dan lembaga negara dalam bidang inovasi energi terbarukan, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, serta penguatan ekonomi daerah dan nasional.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar, M. Abdul Majid Ikram, mengapresiasi kesediaan PT Semen Padang memanfaatkan LRUK sebagai energi alternatif.
"LRUK adalah limbah dari proses sortasi dan peracikan uang kertas yang tidak lagi layak edar. Selama ini hanya dimusnahkan, kini bisa dimanfaatkan sebagai energi terbarukan. Hasil kajian PT Semen Padang dan BRIN menunjukkan LRUK memiliki nilai kalor sebesar 3.210 kkal/kg. Ini sejalan dengan prinsip zero waste dan konsep waste to energy," ungkapnya.
Abdul Majid menambahkan, BI saat ini tengah mendorong digitalisasi sistem pembayaran untuk mengurangi penggunaan uang tunai sebagai bagian dari strategi penurunan emisi karbon. Meski begitu, jumlah uang kertas tidak layak edar masih signifikan.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Menikmati Keindahan Alam dan Wisata Sumatera Barat dengan Kereta Api: Pariaman Ekspres, Minangkabau Ekspres dan Lembah Anai
- Gubernur Sumbar Dorong Transformasi Manajemen PT Balairung Citrajaya dalam RUPS Tahun Buku 2024
- NPL KUR Bank Nagari Nol Persen, Pemerintah Targetkan KUR Sebesar Rp300 Triliun
- Gubernur Sumbar Minta Lion Air Tingkatkan Layanan Jemaah Haji
- Nevi Zuairina Dorong PLN Tingkatkan Sosialisasi Berakhirnya Program Diskon Tarif Listrik untuk Kenyamanan Pelanggan