Gubernur Mahyeldi: Ketahanan Pangan Butuh Aksi Nyata, Bukan Sekadar Wacana
Mahyeldi menambahkan, perlu juga dilakukan pemantauan harga dan stok pangan secara real-time supaya gejolak pasar bisa segera diantisipasi.
Tak kalah penting, kata Gubernur, adalah membangun kolaborasi dengan sektor swasta dan akademisi untuk menciptakan inovasi pangan lokal yang punya nilai tambah dan daya saing.
"Jangan sampai kita kaya sumber daya, tapi masih bergantung pada pasokan dari luar. Kedaulatan pangan harus dimulai dari Nagari," ujar Mahyeldi menutup arahannya.
Baca juga: Menkes: Kusta Bukan Kutukan, Jangan Takut Lapor
Rapat ini ditutup dengan komitmen bersama untuk melakukan evaluasi secara berkala dan melaporkan perkembangan dari masing-masing daerah. Harapannya, dengan sinergi dan pengawasan yang konsisten, Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang tangguh dan mandiri dalam urusan pangan. ( Aidil/adpsb)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Status Tanggap Darurat Provinsi Berakhir, Pemprov Sumbar Masuki Tahap Pemulihan Pascabencana
- Operasi Lilin Singgalang 2025 Resmi Dimulai, 4.211 Personel Amankan Nataru di Sumbar
- KAI Gelar Apel Pasukan Posko Nataru 2025/2026 untuk Pastikan Kelancaran Mobilitas Nasional
- Pemprov Sumbar Siapkan Pergub atau Perda Rehab-Rekon Pasca Bencana
- Mahyeldi Apresiasi Kebijakan Presiden dan Menkeu, TKD 2026 Daerah Bencana Tak Dipotong










