Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana 11 Juli 2025, Karhutla Mendominasi

Di samping itu, BNPB juga mengimbau kepada seluruh pihak agar melakukan deteksi dini dan pengawasan yang dapat dimulai dari melakukan patroli rutin di daerah rawan kebakaran, optimalkan menara pengawas dan pos jaga, memantau informasi cuaca secara rutin dan berkala.
Di sisi lain BNPB juga kembali mengingatkan meski di sebagian wilayah Indonesia mengalami kejadian karhutla, namun di daerah lain juga didominasi bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Hal ini dipengaruhi oleh adanya anomali cuaca, yaitu suatu kondisi penyimpangan dari pola cuaca normal di suatu wilayah. Anomali cuaca ini dapat ditandai dengan kondisi suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari biasanya, curah hujan yang tidak terduga, kekeringan berkepanjangan, atau kejadian ekstrem lainnya yang tidak sesuai dengan musim atau norma historis.
Bencana adalah urusan bersama, oleh sebab itu konsolidasi dan koordinasi seluruh pihak sangat diperlukan mulai dari pencegahan, penanganan darurat, hingga pemulihan. (bi/rel/mel)
Baca juga: Gubernur Mahyeldi: SPM Harus Berdampak Nyata, Bukan Sekadar Laporan
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Rektor UNP Serahkan Gedung Sekolah Bantuan MRPTNI dan FRI untuk SDN 11 Lawang Mandahiling yang Terdampak Erupsi Marapi
- Ketua Sementara DPRD Sumbar Hadiri Peresmian Gedung TPQ Miftahul Jannah
- UNP Apresiasi Langkah Vasko, Silek Jadi Instrumen Pendidikan Karakter
- UNP Lakukan Sinkronisasi Anggaran 2025, Fokus pada Pengembangan SDM dan Efisiensi Program
- UNP Terima Kunjungan Benchmarking dari Unimed, Bahas Penguatan Sistem Penjaminan Mutu