Menteri Kebudayaan Buka Simposium Internasional We Are Site Managers di Sawahlunto

Senin, 25 Agustus 2025, 08:56 WIB | Pariwisata | Kota Sawahlunto
Menteri Kebudayaan Buka Simposium Internasional We Are Site Managers di Sawahlunto
Menteri Kebudayaan RI, Fadlizon, secara resmi membuka We Are Site Managers International Symposium kedua, Minggu (24/8/2025), di Ballroom Saka Heritage Hotel, Sawahlunto, Sumatera Barat. IST

SAWAHLUNTO, binews.id -- Menteri Kebudayaan RI, Fadlizon, secara resmi membuka We Are Site Managers International Symposium kedua, Minggu (24/8/2025), di Ballroom Saka Heritage Hotel, Sawahlunto, Sumatera Barat. Simposium pengelola situs warisan dunia UNESCO ini diikuti lebih dari 100 peserta dari 13 negara. Tahun lalu, kegiatan serupa digelar di George Town, Penang, Malaysia.

Fadlizon menegaskan bahwa kelanjutan simposium ini menjadi momentum penting memperkuat jejaring internasional Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). "Ada 15 negara yang terlibat dengan peserta lebih dari seratus orang. Harapannya, dari momentum ini terjadi pertukaran ide, pengalaman, serta best practices untuk menjaga dan mengembangkan situs warisan dunia agar memberi manfaat ekonomi dan budaya," ujar Fadlizon.

Ia menekankan, pelestarian warisan budaya tidak hanya soal perlindungan, tetapi juga pemanfaatan, pengembangan, dan pembinaan. "Warisan budaya jangan jadi beban. WTBOS harus menjadi motor penggerak ekonomi melalui sektor pariwisata, kuliner, UMKM, hingga industri kreatif seperti songket dan lainnya," tambahnya.

Terkait pengelolaan, Fadlizon mengungkapkan bahwa hingga kini Badan Pengelola WTBOS belum terbentuk sejak penetapan situs ini sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 2019. Kementerian Kebudayaan, katanya, masih menuntaskan pembentukan badan tersebut bersama Komite Indonesia untuk UNESCO. Nantinya, badan ini akan melibatkan tujuh daerah yang termasuk kawasan WTBOS, yaitu Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, yang berhalangan hadir, menyampaikan apresiasi melalui Kepala Dinas Kebudayaan, Jefrinal Arifin. "Pengakuan UNESCO terhadap WTBOS merupakan kebanggaan bagi Indonesia, khususnya Sumatera Barat. Keberlangsungan sebuah warisan dunia tak terlepas dari peran para pelestari, baik pengelola kawasan maupun individu dari berbagai latar keilmuan," ujarnya.

Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan menjadikan kota kecil di jantung Sumatera ini sebagai tuan rumah. "Sawahlunto mencerminkan warisan revolusi industri yang mengubah dunia dan memiliki nilai universal luar biasa. Pengakuan UNESCO pada 6 Juli 2019 menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab kami," kata Riyanda.

Acara pembukaan ini turut dihadiri Dirjen Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah Tjahyani Dwirini Retnoastuti; Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin; Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsyal Ismail; Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PT KAI, Rafli Yandra; Wakil Wali Kota Sawahlunto, Jeffry Hibatullah; serta para peserta simposium dari berbagai negara. (bi/rel/mel)

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: