Sehari, 8 Bencana Signifikan: BNPB Ungkap Data Terkini

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hujan masih turun di Jakarta hingga akhir Agustus 2025. Pertama, dinamika atmosfer lokal seperti suhu permukaan laut di sekitar perairan Jakarta yang relatif hangat memicu pembentukan awan hujan. Kedua, adanya pengaruh angin laut (sea breeze) dan konvergensi angin menyebabkan pertumbuhan awan di wilayah Jabodetabek hingga menurunkan hujan seperti yang terjadi pada tanggal 28 dan 28 Agustus 2025.
Selain itu, faktor global seperti fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) maupun anomali suhu laut di Samudra Pasifik dan Hindia juga dapat menambah pasokan uap air ke wilayah Indonesia bagian barat. Kondisi ini membuat peluang hujan di musim kemarau tetap ada.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap segala jenis potensi bencana yang dipicu oleh faktor cuaca, fenomena geologi maupun vulkanologi.
BNPB bersama unsur pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus memantau perkembangan cuaca dan potensi bencana seperti hidrometeorologi, geologi dan vulkanologi. Bersama BPBD dan unsur forkopimda terkait, BNPB senantiasa mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang seperti BNPB, BMKG, BPBD, PVMBG, TNI, Polri dan sebagainya. (bi/rel/mel)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- BNPB: Hujan dan Angin Kencang Terjang Tiga Kecamatan di Bogor, 95 Jiwa Terdampak
- BNPB: Karhutla dan Banjir Landa Sejumlah Daerah, Warga Diminta Waspada
- BNPB Catat 7 Bencana di Pekan Ketiga Agustus, Didominasi Hidrometeorologi Basah
- BNPB Catat Kekeringan dan Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah di Tengah Anomali Cuaca
- Gempa Bumi M 6,0 Guncang Kabupaten Poso, Sejumlah Warga Luka-Luka