DPRD Sumbar Gelar Paripurna RAPBD 2026, Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
"Pembangunan harus memberi manfaat yang inklusif, menjangkau kelompok rentan, serta memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi," ujarnya.
Vasco juga menjelaskan bahwa total pendapatan daerah dalam RAPBD 2026 diproyeksikan sebesar Rp6,15 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari PAD sebesar Rp2,92 triliun, pendapatan transfer Rp3,18 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp44 miliar. Adapun belanja daerah direncanakan mencapai Rp6,14 triliun, yang terdiri dari belanja operasional Rp4,68 triliun, belanja modal Rp477 miliar, belanja tidak terduga Rp25 miliar, dan belanja transfer Rp957 miliar. Struktur ini diproyeksikan menghasilkan surplus sebesar Rp10 miliar.
Meski terdapat penyesuaian akibat penurunan TKDD, pemerintah daerah, menurut Vasco, siap melakukan refocusing anggaran bersama DPRD agar RAPBD 2026 dapat segera ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.
Rapat paripurna ditutup dengan pernyataan Ketua DPRD bahwa pembahasan lanjutan RAPBD 2026 akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Fraksi-fraksi DPRD dijadwalkan menyampaikan pandangan umum terhadap RAPBD 2026 pada Jumat, 3 Oktober 2025 mendatang. (bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Pemko Padang Tuan Rumah Pertemuan Perdana Wakil Kepala Daerah se-Sumbar
- Pemprov Sumbar Paparkan Strategi Baru Dalam Memperluas Akses Informasi Publik
- Gubernur Mahyeldi Sebut Program ADEM, Langkah Nyata Pemerataan Pendidikan Daerah Bagi Anak di Daerah 3T
- Wali Kota Padang Resmikan Jalan Taratak Saiyo, Akses Baru Berkat Pokir Rafdi
- Konferensi Wakaf Internasional 2025 Resmi Ditutup, Sumbar Siap Jadi Episentrum Gerakan Wakaf Nasional







