Wako Fadly Amran: Simulasi Tsunami 2025 untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga Padang

Kamis, 06 November 2025, 11:53 WIB | Peristiwa | Kota Padang
Wako Fadly Amran: Simulasi Tsunami 2025 untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga Padang
Ratusan ribu warga Kota Padang mengikuti Padang Tsunami Drill 2025 yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Rabu (5/11/2025) pagi. IST

PADANG, binews.id -- Ratusan ribu warga Kota Padang mengikuti Padang Tsunami Drill 2025 yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Rabu (5/11/2025) pagi. Simulasi yang berlangsung pukul 10.00--11.00 WIB ini menskenariokan gempa bumi berpotensi tsunami akibat aktivitas megathrust Mentawai.

"Latihan ini penting untuk melatih kesiapsiagaan dan kecepatan respon masyarakat, baik dalam mengenali gejala alam, memahami sistem peringatan dini, maupun melakukan evakuasi mandiri," ujar Wako Fadly Amran.

Fadly Amran, menambahkan, bahwa kegiatan ini diikuti masyarakat dari 8 kecamatan dan 55 kelurahan yang tergolong rawan bencana. Latihan juga melibatkan unsur pemerintahan, BUMN/BUMD, pelajar, dan ribuan warga.

"Berdasarkan pantauan kami, kegiatan ini sangat ramai. Di seluruh Kota Padang, mulai dari Bungus Teluk Kabung hingga Pasar Raya, Sawahan, dan Koto Tangah, pelaksanaannya berjalan baik dan sukses, meski diguyur hujan. Kita menargetkan Padang Tsunami Drill 2025 ini menjadi yang terbesar di Indonesia," ujar Fadly Amran saat diwawancarai di pelataran parkir Hotel Santika, salah satu titik evakuasi sementara.

"Seluruh titik kumpul telah tersosialisasikan dengan baik. Kami telah membagikan 55 denah lokasi evakuasi di kelurahan rawan tsunami. Selain shelter pemerintah, masjid, sekolah, dan kantor pemerintahan tahan gempa juga bisa dijadikan tempat evakuasi sementara," jelasnya.

Empat menit setelahnya, terdengar sirene tsunami. Warga berjalan cepat menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES), seperti di shelter maupun gedung bertingkat.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa jika sumber tsunami berasal dari zona megathrust, maka wilayah pesisir Sumatera Barat memiliki golden time 20--30 menit, sedangkan masyarakat di Kepulauan Mentawai hanya sekitar 10 menit.

"Dipilihnya Hotel Santika ini karena dalam skenario gempa Nias Selatan, tinggi tsunami di Kota Padang hanya sekitar 5 meter, sehingga lokasi ini masih aman. Namun jika kejadian sebenarnya terjadi, BMKG akan membuat skenario sesuai kondisi aktual," tambah Suaidi.

Saat simulasi, Rabu pukul 10.00 WIB itu, kondisi kota Padang memang kondusif. Ketika sirene tanda gempa dibunyikan pada pukul 10.00 WIB, warga terutama di zona merah tsunami berlari ke titik kumpul.

Empat menit setelahnya, terdengar sirene tsunami. Warga berjalan cepat menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES), seperti di shelter maupun gedung bertingkat.

Turut hadir memantau Padang Tsunami Drill 2025 ini Kapolda Sumbar Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, Wakil Komandan Daerah TNI Angkatan Laut (Wadankodaeral) II Laksamana Pertama TNI Mulyadi, perwakilan BNPB, unsur Forkopimda Sumbar dan Kota Padang serta unsur organisasi dan komunitas kebencanaan lainnya. (bi/rel/mel)

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: