Putus Rantai Sebar Covid-19, dr Andani: Peran Masyarakat Sangat Penting

Jumat, 04 September 2020, 10:54 WIB | Kesehatan | Kota Padang
Putus Rantai Sebar Covid-19, dr Andani: Peran Masyarakat Sangat Penting
Putus Rantai Sebar Covid-19, dr Andani: Peran Masyarakat Sangat Penting

PADANG, binews.id — Fase ledakan kasus covid-19 di Sumbar selama Agustus hingga awal September 2020 ini terjadi, positivity rate Sumbar mulai mendekati batas 5 persen WHO.

Dr dr Andani Eka Putra Kamis 3/9 malam di Diskusi Webinar IKA Unand menegaskan memutus mata rantai penyebaran covid-19 dan mengendalikan daya sebar virus korona, peran masyarakat sangat penting.

Dr.dr Andani Eka Putra Alumni Fakultas Kedokteran Unand kini menjadi key person Indonesia dalam perang lawan covid-19.

Menurut Moderator Diskusi Webinar sekaligus Ketua Harian DPP IKA Unand Surya Tri Harto kalau dr Andani Eka Putra adalah tokoh kunci gerakan bersama lawan virus korona.

Baca juga: MESKI PANDEMI MELANDAI Harus Ada Early Warning System Bencana Pandemi

"Bahkan maestro pers Indonesia pak Dahlan Iskan mengapresiasi kerja cepat dan cerdas covid-19 ala pak dr Andani Eka Putra yang lima tahun terakhir melakan 30 penelitian dan menerbitkan 50 jurnal ilmiah,"ujar Surya saat menyampaikan sedikit tentang Andani Eka Putra di forum webinar Kamis malam tadi.

Andani mengatakan saat awal paparannya bahwa dia tidak siapa-siapa kalau tidak ada banyak pihak yang terlibat.

"Seperti BNPB itu perhatiannya ke laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand sangat luar biasa. Kebutuhan regent Sumbar hampir 85 persen dari BNPB, sehingga itu Sumbar berani targetkan 300 ribu pemeriksaan swab dengan target 4000 sampai 4000 specimen swab per hari,"ujar Andani.

Mengapa Sumbar ngotot harus banyak periksa sample swab karena kata Andani Eka Putra kasus positif Sumbar itu 90-95 persen orang tanpa gejala.

Baca juga: Setelah Covid Landai, Andani: Reformasi Ketahanan Kesehatan

"Tracing dan testing dilakukan karena protokol kesehatan penerapannya di masyarakat tidak maksimal. Padahal 90-95 persen kasus positif dari silent spreader yang masih berintegrasi dengan banyak orang di Sumbar," ujarnya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: