Sudah 11 Tahun Gempa Sumbar, Ini Pesan BMKG

"Langkah itu tentu harus didasarkan pada edukasi masyarakat agar mampu melakukan perlindungan dan penyelamatan diri, juga merespons peringatan dini secara cepat dan tepat. Peran media juga sangat penting dan efektif dalam mensosialisasikan dan mengedukasi," sambungnya.
Selain itu, kesiapan Pemda juga sangat penting dalam menyediakan sarana dan prasarana evakuasi, peta rawan bahaya gempabumi dan tsunami, jalur dan tempat evakuasi, melaksanakan gladi evakuasi secara rutin, menerapkanbuilding codes tandar bangunan tahan gempa bumi dan tsunami, dan lain sebagainya.
"Terutama untuk bangunan publik dan bangunan vital, melaksanakan audit bangunan yang diikuti dengan upaya memperkuat konstruksi bangunan agar benar-benar tahan terhadap gempabumi dan tsunami, serta dalam menerapkan tata ruang berbasis mitigasi bencana dan menegakkan aturan secara ketat," sambungnya.
Baca juga: BMKG Ingatkan Masyarakat di Sekitaran Kawasan Marapi Tetap Waspada
Berbagi Fokus dengan Pandemi
Sebelumnya, Kalaksa BPBD Sumbar, Erman Rahman, mengatakan, meski pun masyarakat tengah menyesuaikan diri dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, kewaspadaan terhadap potensi bencana yang lain seperti gempa bumi dan tsunami tetap harus dijaga.
"Kita juga tengah menghadapi bencana nonalam bernama Covid-19 yang mewabah. Dalam hal ini kita juga dituntut waspada agar tak terpapar virus corona, dengan cara melaksanakan protokol kesehatan sebaik mungkin. Namun, kita harus terus mengingat, Sumbar memiliki potensi kegempaan cukup besar. Kita tidak boleh lengah. Kewaspadan terhadap bencana ini pun mesti terus kita jaga," sebut Erman seperti dilansir hantaran.co.
Tidak hanya potensi kejadian gempa, Erman juga mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi kejadian bencana lain seperti banjir, longsor, dan lain sebagainya. Berangkat dari kewaspadaan yang terus dipelihara, ia meyakini potensi risiko atas dampak bencana akan dapat diminimalisir.
"Pemprov Sumbar, terutama di BPBD, terus membagi fokus. Di tengah upaya penanggulangan Covid-19, kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam seperti gempa dan tsunami juga terus dilakukan. Masyarakat kami minta ikut membantu dengan ketaatan terhadap protokol, serta kewaspadaan terhadap segala kemungkinan kebencanaan," ucapnya menutup. (*)
hantaran/binews
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mayat Tergulung Karpet Gegerkan Masyarakat Padang Barat
- Meninggal Jadi 8 Orang, 10 Luka Berat dan 6.002 Warga Sumatra Barat Mengungsi Pascagempa M6,1
- Ayahanda Wako Padang Panjang Berpulang
- Polda Sumbar Siagakan Satu Pleton Personel untuk Bantu Penanganan Bencana
- Warga Kabupaten Mukomuko dan Kepulauan Mentawai Rasakan Guncangan Kuat Dua Kali Gempa