Survey Spektrum Politika : 39,9 Persen Masyarakat Sumbar Percaya Covid-19 Adalah Konspirasi

PADANG, binews.id -- Survey Lembaga riset dan konsultan, Spektrum Politika Institut menyebutkan 39,9 persen masyarakat Sumatera Barat percaya bahwa Pandemi COVID-19 ini adalah konspirasi atau persekongkolan negara-negara besar di dunia
Peneliti Spektrum Politika Andri Rusta mengatakan, dalam penelitian ini salah satu yang ditanyakan kepada masyarakat adalah bagaimana pandangannya terkait dengan Pandemi COVID-19 ini dan jawaban mereka memang cukup mengagetkan.
"Masih banyak masyarakat yang tak percaya dengan Covid-19. Menariknya sebanyak 39,9 persen masyarakat Sumatera Barat percaya bahwa Pandemi COVID-19 ini adalah konspirasi atau persekongkolan negara-negara besar di dunia. Tentu ini juga mempengaruhi perilaku mereka dalam mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah daerah," sebut Andri Rusta dalam RelisPersepsi Masyarakat Terkait Dengan Pandemi Covid-19 di Provinsi Sumbar,Senin (5/10/2020).
Andri Rusta menyebutkan, sasaran utama dari penyelenggaraan survei tersebut adalah untuk melihat sejauh mana tingkat kepatuhan masyarakat Sumbar dalam menerapkan protokol kesehatan. Hasil survei sendiri dibagi dalam tiga kategori, yakni kategori tidak patuh dengan rentang indeks 1,167; kategori cukup patuh dengan rentang indeks 1,68-2,37; dan kategori patuh dengan rentang indeks 2,38-3.
"Selain itu, terkait penanganan Covid-19 di Sumbar, sebanyak 45,7 persen warga mengaku puas terhadap penanganan di tingkat nagari. Sementara di tingkat kabupaten/kota, 42,5 persen menyatakan puas, dan 41,6 persen menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah provinsi," kata Andri dalam keterangannya.
Disebutkan Anri Rusta, riset ini sendiri berlangsung selama lima hari sejak 10 hingga 15 September 2020, dengan melibatkan 1.120 responden dari 19 kabupaten/kota di Sumbar melalui metode wawancara.
"Sampel diambil secara bertingkat, dan diacak secara proporsional dengan memerhatikan jumlah dan karakteristik penduduk yang ada di masing-masing kabupaten/kota, denganmargin of errorsebesar 2,9 persen," katanya.
Andri menyebutkan, setidaknya ada empat indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Pertama, tidak keluar rumah, yang mana masyarakat tergolong cukup patuh dengan nilai indeks 2,05. Kedua, memakai masker dengan poin 2,53 (patuh). Ketiga, menjaga jarak dengan nilai 2,41 (patuh). Terakhir, mencuci tangan dengan poin 2,59 (patuh).
Berikut dijelaskan indikator pelaksanaan Protokol Kesehatan yang digunakan untuk melihat perilaku masyarakat tersebut.
a. Tidak keluar rumah
Melihat dari penerapan protokol kesehatan dalam masyarakat Sumatera Barat terlihat bahwa masyarakat Sumatera Barat masih ada yang menganggap bahwa Pandemi COVID-19 ini bukanlah suatu keadaaan yang mengkhawatirkan mereka. Faktanya sebanyak 28,5 persen masyarakat Sumatera Barat ternyata masih sering keluar rumah dan tidak mematuhi himbauan untuk tidak keluar rumah. Indeks kepatuhan dalam indikator ini berada pada angka 2,05 yang berarti masyarakat Sumatera Barat masuk kategori cukup patuh dengan himbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak;
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025