Tingkat Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Naik

Selasa, 13 Oktober 2020, 10:03 WIB | Kesehatan | Nasional
Tingkat Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Naik
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Brotoasmoro. IST
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id —Perkembangan penanganan Covid-19 per 12 Oktober 2020 menunjukkan hasil yang baik. Pada awal pekan inirecovery rateatau rata-rata pasien sembuh dari Covid-19 naik menjadi 76,4% dibandingkan angka 75,2% pada pekan sebelumnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Brotoasmoro, menyampaikan, kabar baik itu saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Senin (12/10/2020) yang disiarkan kanalYouTubeSekretariat Presiden.

Untuk total kasus aktif saat ini berjumlah 66.262 orang, sebanyak 3.492 orang diantaranya telah selesai menjalani isolasi. Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 sejauh ini sebanyak 258.519 kasus.

Sedangkan, angka kematian pekan lalu menjadi 3,55% dibandingkan satu pekan sebelumnya yaitu 3,67%. "Capaian ini sekaligus menjadikan jumlah kasus aktif Covid-19 menurun ke angka dibawah 20%. Terimakasih kepada para tenaga medis dan relawan yang telah bekerja keras menyembuhkan ribuan pasien setiap harinya. Kalianlah pahlawan kami semuanya," Reisa memberikan apresiasi.

Baca juga: Pastikan Kesiapan Penanganan, Ombudsman Sumbar Pantau Rumah Karantina Pasien Covid-19 Kota Padang

Hasil yang baik ini juga menandakan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah berupa 3T yaitu testing, tracing dan treatment efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bahkan berdasarkan survei pemerintah dan pihak internasional terhadap perilaku masyarakat semakin disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020, menunjukkan 90 ribu lebih responden sudah memakai masker. Rinciannya, 91,98% telah memakai masker, 77,71% masyarakat menggunakan hand sanitizer atau disinfektan, 75,38% masyrakat mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, 81,85% masyarakat menghindari jabat tangan, 76,69% masyarakat menghindari kerumunan dan 73,54% masyarakat menjaga jarak minimal 1 meter.

"Ada juga survei (internasional) dari (Universitas) John Hopkins menyatakan 80 persen dari 6 ribu responden di Indonesia sudah menerapkan pakai masker dan cuci tangan. Tetapi ternyata, kurang dari 80% yang menjaga jarak," ia menyayangkan.

Meski survei tersebut menggambarkan banyak masyarakat yang sudah tahu 3M, namun masih ada masyarakat yang belum memahami manfaat pencegahannya. Masih ada yang mempraktekkannya dengan kurang tepat, atau asal-asalan.

Baca juga: Tujuh Pasien Covid-19 di Sumbar Meninggal Dunia

"Mengetahuinya saja belum cukup. Memahami dan melakukannya dengan disiplin, memakai masker dengan benar, jaga jarak aman, dan cuci tangan dengan rutin sesuai panduan, itu baru benar-benar bisa melindungi. Jangan kendur, karena 3M mampu menurunkan risiko penularan hampir ke nol persen," pesan Reisa.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: