SPH Raih Penghargaan RS Terbaik Pencatatan Pelaporan TB Bulan Oktober 2020

Selasa, 17 November 2020, 13:20 WIB | Ekonomi | Nasional
SPH Raih Penghargaan RS Terbaik Pencatatan Pelaporan TB Bulan Oktober 2020
SPH Raih Penghargaan RS Terbaik Pencatatan Pelaporan TB Bulan Oktober 2020
IKLAN GUBERNUR

PADANG, binews.id - Semen Padang Hospital (SPH) berhasil raih penghargaan sebagai rumah sakit dengan pelaporan Tubercolosis ( TBC ) Terbaik Bulan Oktober 2020. Penghargaan itu diperoleh SPH dari DKK Kota Padang sebagai keberhasilan atas lengkapnya pelaporan SPH atas pasien TB yang datang ke runah sakit tersebut.

"Alhamdulillah atas penghargaan yqng diberikan kepada SPH . Prestasi ini adalah berkat ketekunan dan keseriusan bersama dalam pencatatan dan pelaporan kasus TB yang menjadi program pemerintah dalam upaya pengendalian penyakit menular," ujar Direktur SPH , dr Selfi Farisha.

Pada pencatatan pelaporan pada tiap Faskes tersebut, SPH memiliki kasus manual 1 orang dan SITB 1 orang. Selanjutnya, untuk pelaporan suspek manual sebanyak 13 orang dan SITB 13 orang.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa pencatatan pasien TB memang telah menjadi perhatian pemerintah sejak beberapa tahun belakangan. Hal itu dilakukan demi mewujudkan target Indonesia Bebas TB pada 2030.

Baca juga: 100 Tukang dan Pemilik Toko Bangunan Pasbar Ikuti Pelatihan Aplikasi Produk PT Semen Padang

Oleh karena itu, SPH mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut yang direalisasikan melalui seriusnya SPH menangani pasien TB yang datang berobat. Bahkan SPH menyediakan tim khusus dan memberikan penanganan serius untuk penanganan pasien yang terindikasi TB melalui program TB DOTS. Tim ini bertugas untuk menangani pasien TB baik yang masih suspek atau pun telah didiagnosa terkena TB.

"Petugas medis di SPH selalu melakukan screening pada pasien yang datang ke SPH , terutama yang memiliki ciri penyakit TB. Bahkan pasien yang terindikasi tersebut diberi jalur penanganan khusus yakni Fast Track, yang bertujuan untuk memudahkan pasien TB untuk mendapatkan penanganan serta agar tidak menular pada orang lain yang datang berobat," kata Dirut yang akrab disapa Risha ini.

Ia menjelaskan adanya penanganan dan tim khusus di SPH telah ada sejak 2017 lalu. Menurutnya, tim khusus ini lah yang memiliki tanggungjawab untuk menangani pasien dan mengurus catatan pelaporannya melalui TB DOTS.

Di sisi lain, Tim TB DOTS SPH juga memberikan penanganan dan pelayanan yang maksimal kepada pasien TB, terutama jika pasien menemui kesulitan dalam melakukan pengobatan yang berkelanjutan ke RS.

Baca juga: Wako Fadly Amran Instruksikan Damkar Siram Material Tercecer di Jalan Bypass

Ia menjelaskan bahwa pasien TB bisa saja merasa bosan saat menjalani pengobatan perawatan yang menurutnya memakan waktu cukup lama yakni mulai 6 hingga 12 bulan. Karena itu, SPH juga menjalin koordinasi dengan faskes lainnya seperti puskesmas sekitar agar pihak puskesmas pun dapat memastikan setiap pasien TB menjalani pengobatan sampai selesai.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: