Tim Inovasi Semen Padang Raih 3 Platinum di Ajang ICQCC Bangladesh

Jumat, 04 Desember 2020, 11:04 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Tim Inovasi Semen Padang Raih 3 Platinum di Ajang ICQCC Bangladesh
Tim Inovasi Semen Padang Raih 3 Platinum di Ajang ICQCC Bangladesh

Kemudian, juga meningkatkan kualitas semen, karena kehalusan semen dari inovasi ini meningkat 105 poin atau naik 3 persen.

Selain itu, konsumsi listrik dari inovasi ini juga menurun 3 kWh/ton semen, atau turun 9 persen dari konsumsi sebelumnya. "Melalui inovasi ini, target RKAP pun juga tercapai. Bahkan melebihi 10 persen.

Ikhlas menyampaikan bahwa di samping adanya revenue, inovasi dari tim Crosser ini juga membuat lingkungan pabrik menjadi bersih, karena tidak ada sisa material akibat bucket elevator stop. Inovasi ini ramah lingkungan.

Kepala Unit Produksi Indarung VI itu juga menyampaikan bahwa di samping adanya revenue, inovasi dari tim Crosser ini juga membuat lingkungan pabrik menjadi bersih, karena tidak ada sisa material akibat bucket elevator stop. "Inovasi ini ramah lingkungan dan tentunya juga dapat mensupport Proper Hijau di PT Semen Padang," ujarnya.

Sementara itu, tim Super Tyre dengan judul "Efisiensi Biaya dan Redukasi Durasi Overhaul Raw Mill Indarung VI dari 19,1 Hari/Sementer Menjadi 10,8 Hari/Semester dengan Metode Pengelasan Ulang Menggunakan Jig" dalam implementasinya, juga memberikan keuntungan pada PT Semen Padang.

Ketua Tim Super Tyre Firdaus mengatakan, ada dua keuntungan yang didapat dari inovasi metode pengelasan ulang mengunakan Jig. Keuntungan pertama, kata dia, yaitu sebesar Rp2,2 miliar dengan metode pengelasan menggunakan Jig yang dilakukan di workshop. Kemudian keuntungan kedua, dari segi waktu yang terbuang mencapai Rp18,6 miliar.

"Angka keuntungan kedua ini berdasarkan jumlah klinker yang dihasilkan dalam waktu yang terbuang tersebut. Jadi, kalau dikalkulasikan keuntungannya, mencapai Rp20,8 miliar/tahun untuk dua kali pemeliharaan," kata Firdaus didampingi Sekretaris Tim Super Tyre Muhammad Fauzi, dang anggota Gusman, Arri Jaku dan Desman Jaras.

Sebelum menggunakan pengelasan ulang menggunakan metode Jig, pengelasan segmen tyre biasanya dilakukan secara in-situ di dalam mesin Raw Mill dan dampak dari pengelasan tersebut, berpengaruh kepada pekerjaan lainnya di dalam Raw Mill.

"Namun dengan adanya inovasi ini, pekerjaan yang memakan waktu lama bisa dikerjakan dalam waktu yang cepat, dan pekerjaan yang lain juga bisa dilakukan dalam waktu bersamaan atau paralel," ujarnya.

Tim Inter Face dengan judul "Melakukan Efisiensi Biaya Pengadaan Substation Automation Sistem (SAS) yang Compatible, Flexible & Low Cost dengan Membuat Sendiri di Gardu Induk PT SP pada Tahun 2018" juga menghemat biaya pengeluaran perusahaan mencapai hampir Rp4,5 miliar.

"Angka hampir Rp4,5 miliar ini bersumber dari pembuatan sendiri SAS dengan biaya yang jauh lebih murah, mencapai 98 persen, atau dari Rp4,54 miliar menjadi Rp57,64 juta.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: