Terima Dana PEN Rp250 Miliar, Irwan Prayitno Harapkan Perekonomian Sumbar Bisa Bangkit Kembali

"Dengan bunga pinjaman Rp5.000, tentunya tidak terlalu menyulitkan bagi pelaku UMK bila pinjaman hanya Rp1 juta," ulasnya.
Dia mengakui bahwa UMKM yang paling terdampak adalah sektor informal, sehingga dari sini lah perlu ada suntikan dana seperti halnya PEN. Seperti 2 persen bunga kredit yang akan disalurkan Bank Nagari itu, akan membantu UMKM segera menggerakan usahanya.
Bank Nagari merupakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbanyak di Sumbar dibanding Bank lainnya. Sementara di Sumbar usaha mikro ada sebanyak 80 persen, usaha kecil 14 persen, usaha menengah 0,8 persen, dan sisanya usaha tergolong besar hanya sedikit.
Baca juga: Presiden Prabowo Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Keamanan dan Ketahanan Pangan Nasional
Irwan Prayitno menyebutkan bahwa hal yang terlihat di kampung-kampung, banyak sekali warung-warung, lapau/kadai, yang bermunculan di setiap sudut kampung. Bahkan masing-masing rumah punya warung, dan ini artinya masyarakat Minangkabau punya jiwa pengusaha yang cukup tinggi.
"Artinya perekonomian dari sektor informal ini benar-benar merasakan betul dampak dari pandemi ini," sebutnya.
Gubernur pun meminta kepada Bank Nagari yang telah ditunjuk untuk menyalurkan dana PEN untuk serius mencapai target yang diharapkan.
Sementara itu, Kepala Kanwil DJPb Sumbar Heru Pudyo Nugroho mengatakan secara nasional dari 10 BPD yang mengajukan untuk menyalurkan dana PEN, hanya Bank Nagari satu-satunya BPD yang disetujui usulannya oleh Kementerian Keuangan, sementara BPD lainnya masih dilakukan berbagai evaluasi.
"Bank Nagari dinilai lebih siap dan lebih baik, seperti soal adanya subsidi bunga yang didukung oleh Pemrov Sumbar, dimana yang seharusnya suku bunga kredit 16 persen, tapi disubsidi oleh pemerintah sebanyak 14 persen, sehingga suku bunganya kredit itu hanya 2 persen," kata Heru.
Selain itu jumlah dana PEN yang diserahkan hari ini ke Bank Nagari itu, juga sesuai dengan jumlah yang diusulkan ke Kementerian Keuangan yakni sebanyak Rp250 miliar.
Menurutnya dengan adanya respon yang cepat dari pemerintah pusat juga sebagai bentuk koordinasi yang bagus antara Pemprov Sumbar dengan Kanwil DJPb Sumbar. Sehingga dana PEN untuk Sumbar bisa diberikan di akhir tahun 2020 ini, dan tidak di awal tahun 2021.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Plt Sekwan DPRD Sumbar Sambut HUT RI Bersama Ribuan peserta Jalan Santai Parade Merah Putih
- Ekspor Sumbar Alami Peningkatan, Ini Barang Paling Banyak Diekspor
- Usung Tema Rise Stronger di HUT ke-112, Semen Padang Terus Bangkit dan Menjadi Lebih Kuat
- Wamentan Sebut Selama Pandemi, Tiga Juta Petani Bertambah
- Harga Minyak Goreng Melambung, Nevi Zuairina Minta Perlindungan Konsumen Rumah Tangga Dalam Negeri