Belajar Tatap Muka Tahun 2021, Gubernur Sumbar Sebut Kesehatan dan Keselamatan Prioritas Utama

Selasa, 29 Desember 2020, 11:25 WIB | Pendidikan | Provinsi Sumatera Barat
Belajar Tatap Muka Tahun 2021, Gubernur Sumbar Sebut Kesehatan dan Keselamatan Prioritas...
Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pembelajaran Tatap Muka Tahun 2021 Pengelolaan Dana Bos, Sekolah Penggerak dan PPDB Tahun Pembelajaran 2021/2022 di Auditorium Gubernuran, Senin (28/12/2020).
IKLAN GUBERNUR

Kesehatan dan keselamatan adalah yang utama. Kesiapan satuan pendidikan perlu menjadi perhatian. "Saya berharap para Bupati dan Wali Kota dapat mendorong semua sekolah melakukan kesiapan pembelajara tatap muka. Kesuksesan implementasi tidak terlepas dari komitmen kita bersama, khususnya pemerintah daerah," ingatnya.

Bayangkan, kata Irwan, kalau anak di sekolah. Bisa tidak dicegah untuk bertemu temannya. "Guru cuma satu, pasti ada berkerumum. Murid ngobrol sama temannya bagaimana?. Apalagi dari rumah ke sekolah, kalau naik angkot, bertemu OTG, sudah dipastikan menular, bertemu teman di sekolah dan menularkan semua," katanya.

Sekolah paling bahaya, maka harus hati-hati kalau orang tua tidak setuju anaknya tatap muka. "Kita harus tetap lakukan daring di rumah," ulasnya.

Baca juga: Komitmen Terhadap Keselamatan Perjalanan KA, Petugas KAI Rutin Cek Kesehatan Sebelum Dinas

Untuk itu perlu pengaturan shift dari Dinas Pendidikan untuk mengatur pembagian jumlah siswa untuk penerapan pembelajaran tatap muka. Nantinya di dalam kelas akan dibagi menjadi dua shift. Jumlah siswa pun akan diatur hingga 50 persen. Ruang sekolah juga harus diatur dan diberi jarak serta menyediakan sarana protokol kesehatan. Untuk jamnya nanti akan diatur lebih detail oleh Dinas Pendidikan.

Terkait dengan sistem pembelajaran daring (online) Irwan Prayitno menetapkan setiap sekolah harus terus menggunakan sistem daring, walaupun tidak ada lagi Covid, metode daring tetap menjadi sistem pembelajaran.

"Metode daring sebelumnya sudah ada, namun karena alasan tidak efektif sempat hilang. Karena Covid, mau tidak mau kita terpaksa menggunakan daring kembali," tuturnya.

Metode daring harus dipermanenkan, setiap sekolah di Sumbar harus dilengkapi sarana daring, karena pembelajaran menggunakan daring akan terus dipakai.

"Oleh karena itu Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Dinas Kominfo untuk melakukan pemasangan perangkatnya disetiap sekolah di Sumbar. Mulai dari komputernya, jaringannya dan semua perangkat untuk sistem daring," tegasnya.

Lanjut, Gubernur menyampaikan, agar guru tetap patuhi aturan Covid-19 dan tetap awasi murid-murid, jangan sampai terjadi klaster baru di sekolah dalam penyebaran Covid-19.

Dalam sesi tanyajawab, banyak masukan dari peserta Rakor baik tingkat risiko penyebaran Covid-19, kesiapan ketersedian sarana sanitasi dan kebersihan, kesiapan guru dan murid mengenai protokol kesehatan, perlu adanya pengawasan dari satuan tugas Covid-19, psikologi anak dalam situasi pandemi dan lain hal.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: