Miliki Gejala Hipertensi, Vaksinasi untuk Wali Kota Padang Mahyeldi Ditunda

PADANG, binews.id - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah batal menerima vaksinasi perdana pada Jumat (15/1). Sama seperti Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang urung divaksin sehari sebelumnya, Wako Padang juga tengah memiliki gejala hipertensi (tekanan darah tinggi) sehingga penerimaan vaksin ditunda ke tahapan berikutnya.
Pencanangan vaksinasi perdana di Kota Padang sendiri berlangsung di Puskesmas Padang Pasir. Dari 18 pejabat yang diagendakan, sebanyak delapan pejabat tidak direkomendasikan oleh tim dokter untuk menerima vaksin Covid-19, setelah dilakukan pengecekan kesehatan. Setelah pencanangan, sebanyak 72 fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Padang akan menjadi pusat vaksinasi.
"Tidak semua orang yang ingin divaksin, bisa langsung divaksin. Ada persyaratannya. Syarat usia dan syarat kesehatan lainnya. Saat akan divaksin tadi, tekanan darah saya disebut tinggi, makanya tidak jadi divaksin hari ini. Diundur. Mudah-mudahan, Insya Allah pada waktu yang tepat nantinya dilakukan. Secara lahir batin, saya sudah siap," ujar Mahyeldi kepada wartawan.
Meski tak jadi divaksinasi, Mahyeldi menegaskan bahwa program vaksinasi anti Covid-19 penting demi perlindungan masyarakat dari potensi terpapar virus corona. Dengan adanya jaminan kekebalan dari virus, Mahyeldi meyakini dengan sendirinya gerak perekonomian yang melambat karena pandemi, akan segera bangkit.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Ajak Mahasiswa Sumbar di ITERA Belajar Serius untuk Membangun Daerah
"Vaksinasi diharapkan memberikan kesehatan dan keselamatan bagi kita, khususnya semua warga Kota Padang, yang pada akhirnya akan berdampak pada percepatan perekonomian masyarakat juga. Besar harapan kami, agar seluruh masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi, bersedia menjalaninya. Semuanya gratis, tidak makan biaya. Ini demi kita serta bangsa yang kita cintai ini," katanya lagi.
Selain itu Mahyeldi mengungkapkan, masyarakat tidak perlu lagi meragukan kualitas dan kandungan yang terdapat pada vaksin produksi Sinovac yang didatangkan dari Cina tersebut. Sebab, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa halal dan suci, serta Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin peredarannya.
"Tidak ada alasan untuk tidak mau divaksin. Imbauan saya, tidak ada lagi yang diragukan. MUI dan BPOM sudah keluarkan izin. Mkita kita sikapi program ini dengan pikiran jernih, kemudian dengan semangat," tuturnya lagi.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sutan Sjahrir Padang Kolonel PNB M.R.Y. Fahlefie, akhirnya didapuk sebagai penerima vaksin perdana dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kota Padang. Ia mengaku tak merasakan gejala apa pun, beberapa saat usai menjalani vaksinasi.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Ajak Masyarakat Sumbar Berpartisipasi Aktif Semarakkan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI
"Setelah divaksin, lega iya. Sampai sekarang belum terasa apa-apa. Tidak ada was-was. Saya tidak melakukan persiapan khusus. Hanya kegiatan biasa seperti olahraga," ujarnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Minim Terapis dan Batasan BPJS Jadi Keluhan Orang Tua Anak CP di Sumbar
- Diisi Kuliah Umum Menkes Budi Gunadi Sadikin, 12.390 Mahasiswa Baru Ikuti Kegiatan PKKMB UNP 2025
- PT Semen Padang Salurkan Bantuan Stunting Rp80,5 Juta, Perkuat Sinergi dengan BKKBN dan Dukung Asta Cita Presiden
- PT Semen Padang-BSI Kolaborasi Bahas Mental Health: Cegah Game Addiction Hingga Turunnya Produktivitas
- UNP dan Yayasan Jantung Indonesia Luncurkan Klub Jantung Sehat, Dorong Gaya Hidup Aktif di Kampus
Irman Gusman Serahkan Beasiswa PIP untuk 437 Siswa di Sumbar
Kota Padang - 13 Agustus 2025
Pemprov Sumbar-BSI Gelar Gowes Parade Merah Putih 80 KM
Kota Padang - 13 Agustus 2025