Irwan Prayitno Tegaskan Jangan Terprovokasi Berita Hoax Terkait Vaksin Covid-19

Jumat, 22 Januari 2021, 08:12 WIB | Kesehatan | Provinsi Sumatera Barat
Irwan Prayitno Tegaskan Jangan Terprovokasi Berita Hoax Terkait Vaksin Covid-19
Gubernur Irwan Prayitno saat menjadi narasumber pada diskusi publik dengan tema "Apa dan Bagaimana Pasca Vaksinasi" di Padang, Kamis (21/1/2021).

Irwan Prayitno menjelaskan, Sebelumnya pemprov Sumbar dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 itu, dari 12 orang pejabat yang akan divaksin perdana ada 6 yang ditunda untuk divaksin, karena alasan kesehatan terpaksa ditunda untuk melakukan vaksinasi.

Ada 16 poin persyaratan yang bisa menerima vaksin di antaranya tidak pernah terkonfirmasi Covid-19, tidak ada riwayat kontak erat dengan pasien corona, bukan ibu hamil, tidak memiliki riwayat penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes melitus, ginjal, jantung, HIV dan memiliki penyakit asma.

Irwan Prayitno berharap, setelah ini masyarakat bisa lebih tenang. Walaupun masih ada suara meragukan, semoga ini bisa memperbaiki keadaan. Perlu pendekatan dengan masyarakat untuk meyakinkan bahwa vaksinasi tidaklah berbahaya.

Baca juga: Safari Ramadhan di Bukittinggi, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Menjauhkan Generasi Muda dari Perilaku Menyimpang

"Ini masalah kesehatan, bukan berarti gubernur Sumbar menolak untuk divaksin, tetapi ditunda. Saya masih menunggu dari dinas kesehatan kapan untuk divaksinasi berikutnya. Mungkin besok atau lusa, saya siap divaksin kalau diizinkan," ujarnya.

Lebih lanjut Gubernur juga mengajak seluruh jajaran stakeholder, media, dan para generasi muda, mahasiswa, untuk meluruskan berita jangan kalah dengan berita hoax. Juga tokoh masyarakat dan pemerintah punya tanggung jawab untuk meluruskan berita hoax .

Seluruh elemen yang terkait harus jelaskan kepada masyarakat termasuk Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan yang memahami secara ilmiah tentang vaksin. Agar bisa menghentikan pandemi dan mendapatkan kebaikan ke depan karena vaksin Sinovac memenuhi standar kesehatan diuji secara klinis semuanya sudah mengikuti standar kesehatan.

"Sampai saat ini, sesuai fakta belum ada efek dari suntikan vaksin di Sumbar di launching pada Kamis yang lalu. Hal itu, sudah diawali oleh Danrem 032/Wirabraja Brigadir Jenderal TNI Arief Gajah Mada dan para pejabat lainnya," terang Irwan.

Sebagai penutup Irwan Prayitno tetap mengajak semua elemen masyarakat bersama memerangi penyebaran virus tersebut dengan disiplin mematuhi anjuran pemerintah menerapkan 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Sementara itu, dr. Pom Harry Satria Ketua IDI Sumbar juga menjelaskan vaksin merupakan suatu upaya dalam menangani Covid-19 termasuk di Indonesia. Saat ini berlangsung uji klinis pengembangan vaksin merah putih.

Menurutnya, Sinovac telah dilakukan uji klinis fase 3 di Bandung membuktikan efikasi Coronavac ini adalah 65,3%. Artinya orang divaksinasi memiliki risiko hampir 3 kali lebih rendah untuk mengalami Covid-19 yang bergejala, dibandingkan orang yang tidak divaksinasi. Risiko untuk mengalami kematian bahkan lebih rendah lagi.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: