Dua Warga Mentawai yang Dibina Yayasan Semen Padang Kembali Dijemput Ganefa Farm

"Untuk mempelajari tentang perkembangbiakan tentang Maggot BFS ini, kami akan membekali ilmu kepada dua warga Mentawai binaan kami ke Bangkinang. Karena kebetulan di sana ada budidaya Maggot BFS sebagai pakan ternak yang telah berkembang cukup besar," jelasnya.
Di Bangkinang, dua warga Mentawai itu akan menetap selama beberapa hari sehingga benar-benar siap dan mantap untuk menerapkan ilmu yang didapatkannya saat telah di Mentawai.
Menurut Defni, ini baru sebagian proses dari terwujudnya pembinaan usaha mandiri kepada warga Mentawai yang ada di panti asuhan Sipora itu. Karena nanti akan ada pembuatan kandang ayam, pengurusan sumber pakan dan minum ayam dan lainnya.
Di sisi lain, selain pembinaan usaha mandiri kepada masyarakat Mentawai, Yayasan Semen Padang juga akan melakukan pembinaan dalam usaha pembuatan kue. Kegiatan itu dilakukan dalam upaya meneruskan kembali usaha dari warga Mentawai dalam pembuatan dan penjualan kue yang sempat terputus sebelumnya.
"Kami berharap melalui berbagai pembinaan usaha mandiri yang kami lakukan dapat memberikan manfaat yang berlangsung lama bagi masyarakat Mentawai," tuturnya.
Sementara itu, pemilik Ganefa Farm, Zulkifli (68 tahun) menyampaikan rasa apresiasi kepada Yayasan Semen Padang atas program sosial yang dilakukan terhadap warga panti asuhan yang ada di Mentawai. Ia juga merasa senang karena telah berbagi ilmu dan pengetahuan mengenai pengelolaan peternakan ayam petelur kepada dua warga Mentawai yang akan mengembangkan usaha itu di tempat asalnya.
"Semoga ilmu yang didapatkan oleh dua warga Mentawai ini dapat bermanfaat dan diterapkan dengan baik, sehingga akan memberikan hasil yang bagus juga tentunya," ujar Zulkifli yang kerap disapa Pak Haji ini.
Zulkifli menceritakan, ia telah menjalankan usaha ayam petelurnya itu sejak 15 tahun yang lalu. Sebelum memulai bisnisnya tersebut, lanjutnya, ia merupakan pekerja di PT Semen Padang, namun setelah berdiskusi dan mendapat persetujuan dari istrinya, ia memutuskan untuk berhenti bekerja di BUMN terbesar di Sumbar tersebut.
Kemudian, ia bersama adiknya memulai pengembangbiakan ayam petelur sebanyak 3.000 potong di lokasi yang cukup jauh dari keramaian, yakni di daerah wisata Air Terjun Sarasah, Limau Manis, Padang. Berkat usaha dan ketekunannya, kini ia telah berhasil memasok bisnis telur ayamnya hingga ke pulau Jawa. Bahkan, rata-rata ia telah mendistribusikan ayam dan telur-telurnya hampir ke seluruh daerah di Sumbar.
Oleh karena itu, ia juga berharap agar pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan Semen Padang dapat dilaksanakan dengan maksimal guna mencapai target yang ingin dicapai. (*/m)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- UPZ BAZNAS Semen Padang Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Program Peternakan Etawa di Kampung Padayo
- DPRD Padang Bahas Dampak Pemotongan Anggaran Pusat, Fokus Kejar PAD
- Nevi Zuairina Dukung Kebijakan E10, Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa-gesa
- Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat
- Canangkan Gerakan Farm the Future, Gubernur Mahyeldi: Tumbuhkan Semangat Generasi Muda Bertani
Tahapan Presentasi Monev KI Sumbar Berjalan Sukses
Kota Padang - 18 Oktober 2025
Kota Tua Padang Disiapkan Jadi Destinasi Wisata Unggulan 2026
Kota Padang - 17 Oktober 2025