Nevi Zuairina Ikhlas Potong Gaji Demi Perangi Covid -19

PADANG, binews.id — Anggota DPR RI dari PKS Hj Nevi Zuairina mengejutkan konstituennya, istri gubernur Sumbar ini rela dan ikhlas potong gaji asal untuk melawan Covid-19.
Tak hanya potong gaji Nevi Zuairina juga meminta pemerintah untuk mengalihkan rapid test virus Corona (COVID-19) kepada Seluruh anggota DPR beserta keluarga kepada yang lebih prioritas terlebih dahulu.
"Tidak ibu saja, potong gaji, tapi sudah kesepakatan Fraksi PKS DPR RI, untuk beli APD dokter dan paramedis. Juga minta alihkan test cepat ke yang prioritas dan Presiden Jokowi memuji dan menegaskan Rapid Test untuk yang prioritas,"ujar Nevi Zuairina Selasa (24/3) di Padang.
Siapa yang prioritas Rapid Test itu kata Nevi Zuairina seperti pasien PDP dan keluarganya, para medis yang menangani pasien PDP dan Pasien positif.
Baca juga: Nevi Zuairina Sampaikan Jangan Ada Rangkap Jabatan di BUMN, Demi Reformasi Birokrasi yang Bersih
"Termasuk para pekerja yang beresiko tinggi terkena paparan virus seperti petugas Bandara dan imigrasi, dan orang-orang yang datang dari luar negeri, kawan kawan pers peliput juga masuk kepada yang beresiko terpapar Covid-19,"ujar Nevi.
Politisi PKS ini mengatakan, pada upaya penanganan bencana covid-19 ini mesti ada alur terstruktur dan terarah ujung pangkalnya. Sangat disayangkan bila kebijakan dilakukan tidak melihat prioritas dan efektivitasnya.
"Untuk penanganan bencana ini paling prioritas saat ini adalah pengadaan APD buat tenaga medis. Fraksi kami sudah mengumumkan untuk memotong gaji seluruh anggota DPR dari PKS di bulan maret untuk pengadaan APD. Saya sangat apresiasi dan siap untuk keputusan yang dilakukan fraksi PKS", ujar Nevi.
Legislator asal sumbar ini pada sepekan terakhir telah melakukan upaya pengechekan dan peninjauan kesiapan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada upaya pencegahan penyebaran wabah corona.
Baca juga: Kunjungan Komisi IV DPR RI Buka Peluang Anggaran dan Program untuk Sumbar
Nevi meyakini, bahwa Risiko tinggi terkena covid-19 selain petugas medis adalah lingkungan bandara Internasional yang memiliki arus lalu-lintas manusia dari dan ke luar negeri. Petugas Imigrasi merupakan risiko tinggi setelah petugas medis.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Berhasil Tekan Angka Kematian Jemaah Tahun 2025
- Kemenkes Dorong AI dan Bioteknologi untuk Kesehatan
- Yohei Sasakawa: Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Percontohan Dunia dalam Eliminasi Kusta
- Mulai Juli, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis
- 53 Juta Anak Sekolah Bakal Diskrining Kesehatan Mulai Juli Ini