Panen Raya Padi di Sawahlunto, Gubernur Sebut Pertanian Marwah Sumbar yang Harus Dipertahankan

Rabu, 31 Maret 2021, 13:51 WIB | Ekonomi | Kota Sawahlunto
Panen Raya Padi di Sawahlunto, Gubernur Sebut Pertanian Marwah Sumbar yang Harus...
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) H. Mahyeldi Ansharullah, menghadiri langsung panen raya Padi, di Desa Talawi Hilie, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Selasa (30/3/2021).

Selanjutnya, dalam upaya meningkatkan produksi padi melalui peningkatan produktivitas, diharapkan akan diperoleh melalui penggunaan pupuk yang sesuai saran dan peningkatan penggunaan benih bersertifikat di tingkat petani serta penerapan teknologi tepat guna sesuai spesifik lokasi, antara lain tanam dengan sistem Jajar Legowo (Jarwo) yang sampai saat ini tetap menjadi anjuran teknologi.

"Karena teknologi Jarwo ini mampu meningkatkan populasi tanaman sampai 30 persen dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sedemikian rupa sehingga tidak saja populasi tanam yang meningkat, kualitas bulir padi yang dihasilkan akan lebih bagus," jelasnya.

Dukungan pemerintah melalui dana APBN dan APBD mulai dari saprodi dan berbagai peralatan Alsintan seperti hand traktor, rice transplanter, pompa air, kultivator, dan alat mesin panen berupa Combine Harvester serta peralatan pasca panennya.

Baca juga: Posisi Sumbar Melejit ke Posisi 8 Klasemen Sementara PON Beladiri II 2025 Kudus

"Kita sama-sama melihat bagaimana tadi kehebatan mesin traktor yang panen bisa cepat dan memisahkan padi dengan tangkainya. Hasil panen masyarakat Talawi Hilie meningkat menjadi 30 persen karena pakai varietas unggul gadang rumpun," ucap Mahyeldi.

Pemerintah memfasilitasi peralatan mesin pertanian ini bertujuan untuk menanggung biaya produksi yang selama ini tinggi menjadi lebih rendah dimana dengan mengoptimalkan penggunaan peralatan alsintan ini dapat menanggung biaya produksi sampai 20 persen, kalau selama ini biaya untuk satu priode pertanaman menghabiskan biaya lebih dari Rp 11 juta per Hs, dengan menggunakan alsintan dapat menjadi hanya Rp 7 juta per Ha.

Disamping itu dari data yang ada masih banyak lahan-lahan yang potensial di Kabupaten dan Kota yang masih belum optimal pemanfaatannya (masih banyaknya lahan tidur) tentu saja hal ini dengan berbagai alasan dan lapangan kerja.

"Kami menghimbau pada pertemuan ini, kita satukan langkah dan komitmen bersama untuk melaksanakan pertanaman semaksimal, salah satu yang dapat dilaksanakan adalah melaksanakan optimalisasi tidur dan lainnya, sehingga optimalisasi lahan yang ada dapat kita capai bersama," harapnya.

Talawi Hilie, merupakan salah satu kawasan pengembangan padi di Kota Sawahlunto ini. Diharapkan dengan adanya kegiatan panen ini merupakan langkah awal kesuksesan dan akan mengikuti pengembangan teknologi ini di lokasi-lokasi strategis lainnya.(*)

Halaman:
1 2

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: