Update Zonasi Covid-19 di Sumbar, Kabupaten Limapuluh Kota Masuk Zona Merah

PADANG, binews.id -- Dari laporan zona daerah Covid-19 yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumbar, Minggu (11/4/2021), Kabupaten Limapuluh Kota menjadi satu-satunya daerah di Sumbar yang kembali ke zona merah.
Sementara untuk beberapa daerah lainnya masih ada yang bertahan di zona oranye dan sudah ada yang di zona kuning. Namun, tak satupun daerah di Sumbar yang ada di zona hijau Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, mengatakan, penentuan zonasi ini berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-56 pandemi Covid-19 di Sumbar. Dimana kondisi ini mulai berlaku dari tanggal 11 April 2021 sampai tanggal 17 April 2021.
"Masuknya Kabupaten Limapuluh Kota ke zona merah, pertama kali sejak April 2020, ada daerah di Sumbar berada pada zonasi Merah. Sesuai Perda Sumbar No. 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru, bahwa daerah yang berada di zona merah, agar secara ketat menerapkan protokol kesehatan, termasuk melarang sekolah tatap muka dan semua aktivitas yang melibatkan orang banyak (antisipasi kerumunan)," katanya.
Baca juga: Disbud Sumbar Kembali Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemangku Adat
Lanjutnya, untuk zona oranye atau risiko sedang diantaranya, Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,39), Kabupaten Solok Selatan (skor 2,24), Kabupaten Dharmasraya (skor 2,21), Kabupaten Pasaman (skor 2,18), Kabupaten Solok (skor 2,15), Kabupaten Tanah Data (skor 2,14), Kabupaten Sijunjung (skor 2,13), Kabupaten Agam (skor 2,10), dan Kota Sawahlunto (skor 2,01).
Sementara untuk zona kuning atau risiko rendah Kota Pariaman (skor 2,60), Kota Payakumbuh (skor 2,54), Kota Bukittinggi (skor 2,54), Kota Padang Panjang (skor 2,49), Kota Solok (skor 2,46), Kabupaten Pasaman Barat (skor 2,43), Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,43), Kota Padang (skor 2,42), dan Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,41).
"Meski ada daerah yang masuk ke zona merah, namun daerah yang berad di zona oranye berkurang dari 11 menjadi 9 daerah dan sisanya berada di zona kuning," ujarnya.
Dikatakannya, Provinsi Sumatera Barat masih berada pada zonasi dengan skor IKM kasus meningkat. Positivity Rate 7,86 (Standard WHO 5,0), meningkat dari minggu sebelumnya di 7,79. Namun secara nasional, PR Sumbar termasuk sangat rendah (meningkat).
Baca juga: Kabupaten Limapuluh Kota Catatkan Kenaikan PAD 2021, Terjadi Peningkatan 4,24 Persen
"Ini perlu perhatian serius semua Satgas kabupaten dan kota. Kecenderungan kasus meningkat ini akan semakin mengkhawatirkan, karena pengawasan terhadap orang datang di bandara serta perbatasan sudah sangat longgar. Penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang mengacu kepada Perda Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru telah juga sangat longgar," ujarnya. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025