Peran Multipihak Bagian dari Pentaheliks Penanganan Pandemik COVID -- 19

JAKARTA, binews.id -- Ketua Gugus Tugas Doni Monardo selalu menekankan pelibatan multipihak atau pentaheliks dalam penanggulangan bencana, termasuk dalam penanganan COVID -- 19. Pentaheliks tersebut adalah pemerintah, akademisi atau pakar, masyarakat, lembaga usaha dan media massa.
Doni mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin sendiri untuk menghadapi pandemik _Coronavirus Disease_ 2019 atau COVID -- 19. Peran masyarakat maupun sukarelawan, bagian dari Pentaheliks, sangat penting dalam membantu percepatan penanganan. Doni yang juga Kepala BNPB menekankan pemanfaatan metode pentaheliks berbasis komunitas menjadi ujung tobak dalam penanganan.
"Demikian juga komunitas. Terutama dari kalangan relawan sendiri. Termasuk juga tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan," kata Doni, Rabu (25/3).
Doni menambahkan bahwa siapa saja yang ada dalam pentaheliks ini, pemerintah, pemerintah pusat, didukung oleh seluruh institusi pusat, baik di pusat maupun di daerah, seperti TNI dan Polri. Juga peran dari akademisi, dari para peneliti, para periset, media massa, termasuk peran dunia usaha yang sudah mulai bergerak memberikan dukungan kepada gugus tugas.
Baca juga: Ini Aturan Terbaru Perjalanan di Masa Pandemi Berlaku Efektif 18 Mei
Doni menyampaikan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID -- 19 menanti donasi untuk penyelenggaraan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan tersebut diprioritaskan bagi tenaga medis atau kesehatan, seperti dokter, perawat, dan mereka yang bekerja di rumah sakit, termasuk pengemudi mobil ambulans.
"Mereka ini adalah garda terdepan kita hari ini. Sebagai prajurit yang menghadapi virus. Mereka adalah orang terdepan, merekalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan yang harus kita dukung, yang harus kita bantu. Setiap hari, setiap saat. Agar mereka, termasuk juga keluarganya mendapatkan dukungan morel dari kita semua," kata Doni.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Relawan Gugus Tugas Andre Rahardian menyampaikan program dukungan terhadap tenaga medis.
Pengorganisasian sukarelawan di bidang medis dilatarbelakangi kebutuhan di lapangan. "Jadi kita sudah mendengar, banyak pada saat ini relawan medis yang dibutuhkan karena tenaga medis yang ada di rumah sakit sudah harus masuk isolasi," ujar Andre.
Baca juga: Jokowi : Kalau di Luar Ruangan dan Area Terbuka Boleh Tak Bermasker, Asalkan...
"Kami memanggil semua dan juga sudah banyak organisasi-organisasi kedokteran, organisasi perawat yang sudah bergabung dalam gugus tugas ini yang mudah-mudahan dalam satu dua hari ini bisa kita kumpulkan bersama-sama," lanjut dia.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks