Dua Kota di Sumbar Alami Deflasi pada April 2021

Wahyu mengungkapkan, deflasi pada April 2021 lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada perawatan pribadi dan jasa lainnya yang menyumbang inflasi sebesar 0,02% (mtm). Inflasi pada kelompok ini diakibatkan oleh kenaikan harga komoditas emas perhiasan yang menyumbang inflasi sebesar 0,02%(mtm), sejalan dengan fluktuasi harga emas global di tengah ketidakpastian ekonomi global. Peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara dan belum efektifnya vaksinasi mendorong perubahan preferensi investor untuk berinvestasi pada instrumen safe haven seperti emas.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi di daerah terutama dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi di tengah Pandemi COVID-19.
Dalam rangka pengendalian inflasi pada bulan Ramadan 1442H, TPID se-Sumatera Barat menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) pada tanggal 7 April 2021. HLM TPID kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan Bappenas dan perwakilan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).
Baca juga: OJK Cabut Izin Tiga BPR di Sumbar Sepanjang 2024, Optimalkan Pengawasan Perbankan
Beberapa hasil kesepakatan pada HLM TPID dalam rangka pengendalian inflasi daerah di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442H sebagai berikut:
1) Menjaga keterjangkauan harga melalui a) Penyelenggaraan Operasi Pasar Murah secara online dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19; b) Pengawasan terhadap harga bahan pangan seperti gula pasir dan minyak goreng agar tidak melebihi HET; c) Koordinasi dengan pertamina dan maskapai penerbangan/organda kestabilan harga BBM dan tarif moda transportasi; d) Penyelenggaraan Operasi Pasar secara rutin oleh BULOG dalam rangka monitoring harga.
2) Memastikan ketersediaan pasokan melalui a) Mengoptimalkan peran BULOG dalam menjaga kecukupan persediaan pangan terutama beras, gula pasir, minyak goreng, daging beku, dll; dan b) Meningkatkan peran Toko Tani Indonesia Center (TTIC) maupun Toko Tani di Kota/Kabupaten.
3) Menjaga kelancaran distribusi melalui a) Peningkatan peran Satgas Pangan dalam pelaksanaan sidak pasar untuk memitigasi terjadinya penimbunan pasokan maupun kenaikan harga yang tidak wajar; b) Monitoring kelancaran distribusi bahan pangan secara rutin dengan distributor maupun Dishub, c) Penguatan fungsi Toko Tani Indonesia Center (TTIC) maupun Toko Tani di Kota/Kabupaten.
4) Melakukan komunikasi efektif melalui a) Himbauan kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak di Bulan Ramadhan; b) Iklan layanan masyarakat melalui media cetak, digital, elektronik; c) Himbauan kepada masyarakat dengan melibatkan para ulama; d) Penyelenggaraan HLM dan rapat koordinasi TPID; d) Koordinasi antar anggota TPID dalam pelaksanaan sidak pasar.
"Selanjutnya, sebagai tindak lanjut hasil kesepakatan HLM TPID tersebut, telah diselenggarakan berbagai kegiatan Pasar Murah selama Ramadhan 1442H yakni Pasar Murah oleh Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 8 -- 9 April 2021 dan Pasar Murah oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 21 -- 29 April 2021 di 6 (enam) lokasi di Kota Padang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Padang Pariaman," tutupnya. (*/mel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ekspor Sumbar Alami Peningkatan, Ini Barang Paling Banyak Diekspor
- Usung Tema Rise Stronger di HUT ke-112, Semen Padang Terus Bangkit dan Menjadi Lebih Kuat
- Wamentan Sebut Selama Pandemi, Tiga Juta Petani Bertambah
- Harga Minyak Goreng Melambung, Nevi Zuairina Minta Perlindungan Konsumen Rumah Tangga Dalam Negeri
- Ini Cara untuk Menjadi Entrepreneur Sukses Kata Wagub Sumbar