Covid-19 Kian Ganas, Hidayat: Strategi Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Sumbar Mesti Dievaluasi

PADANG, binews.id --- Penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh Pemerintah Pusat pada tiga kota di Sumatera Barat, (Padang Panjang, Bukittinggi dan Kota Padang) mesti disikapi dan ditindaklanjuti secara serius dan upaya sistematis oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
Pendekatan penanganannya tidak bisa lagi normatif dan basa basi. Walau PPKM diterapkan di tingkat Kota, namun Gubernur selaku Ketua Satgas provinsi juga harus turun tangan langsung bagaimana Covid-19 ini menjadi musuh bersama bagi seluruh komponen masyarakat di Sumatera Barat sehingga penyebaran virus ini dapat dicegah lebih dini, termasuk upaya penanganan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena positif.
Demikian disampaikan Hidayat, Anggota DPRD Sumbar saat ditanya wartawan, Sabtu (10/7/21), di Padang.
"Kita mesti jujur melihat kondisi peningkatan kasus aktif positif Covid-19 yang terus meningkat beberapa minggu belakangan, bahkan pada Jumat (9/7) lalu hampir mencapai 1000 kasus. Gubernur mesti langsung turun tangan, tidak cukup tunjuk tangan," harap Hidayat.
Baca juga: Presiden Dorong Masyarakat Segera Divaksin Penguat
Artinya jelas Hidayat, upaya dan strategi pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dilakukan selama ini mesti dievaluasi menyeluruh.
"Gubernur tidak perlu malu atau risih dengan fakta hulu dan hilir hari ini, walau di sisi lain kita harus apresiasi upaya Gubernur telah melakukan rapat rapat koordinasi dengan berbagai komponen dari unsur pemerintahan dan masyarakat hingga penerbitan SK baru tentang Struktur Organisasi Satgas Penanganan Covid-19. Itu kita apresiasi sembari menunggu upaya upaya taktis yang akan dilaksanakan dari Satgas," jelas Ketua Fraksi Gerindra ini.
Penetapan PPKM ini tentu ada dasarnya, seperti disebabkan oleh kasus aktif meningkat signifikan, pencapaian vaksinasi kurang dari 50%, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid19, rasio keterpenuhan (Bed of Occupancy/BOR) terus meningkat atau lebih dari 45%.
"Dasar penetapan PPKM ini tentu tidak bisa disikapi dengan pendekatan normatif lagi. Mesti ada upaya dan strategi luar biasa yang berkesinambungan, terarah dan terukur dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat hingga ke Nagari, Kelurahan dan RT sehingga penyebaran virus ini tidak kian meluas," harapnya.
Baca juga: Mendagri Terbitkan Aturan Terbaru PPKM, Ini Rinciannya
Tidak hanya soal kebutuhan contingency plan atau konsep peta jalan pencegahan dan penanganan covid19 yang mesti disampaikan Pemprov ke publik. Namun lebih jauh mesti ada keteladan dari pemimpin berbagai tingkatan, terutama dari penyelenggara pemerintahan daerah.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Setelah Covid Landai, Andani: Reformasi Ketahanan Kesehatan
- SE Gubernur Sumbar, ke Hotel, Restoran Hingga Objek Wisata Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin
- Meski Pandemi Melandai, Pemerintah Tetap Lanjutkan PPKM
- Pimpin Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi Sumbar, Wagub : Kita Berjibaku Terus
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Semua ASN Pemprov Sumbar Wajib Vaksin
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025