Ingin Berangkat Melalui BIM, Dunsanak Dimudahkan dengan Aplikasi PeduliLindungi, Segara Unduh

PADANG PARIAMAN, binews.id -- Untuk mempermudah keberangkatan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Angkasa Pura II menyediakan aplikasi PeduliLindungi. Apliaksi ini bisa diunduh di Playstore bagi penumpang yang menggunakan jasa angkutan udara.
Aplikasi PeduliLindungi, kata Executive General Manager (EGM) BIM, Yos Suwagiono, bisa didapat oleh pengguna jasa BIM dengan cara mengklik aplikasi PeduliLindungi, setelah klik Paspor Digital dan klik Hasil Test Covid-19.
Selanjutnya calon penumpang akan mendapatkan barcode. Barcode tersebut dapat langsung di-scan di fasilitas barcode scaner yang telah disediakan di area keberangkatan bandara.
"Penumpang tidak perlu bawa kertas sertifikat vaksin, nggak jamannya lagi dunsanak. Data cukup disimpan di smartphone," tutur Bang Yos_sapaan akrabnya.
Baca juga: Semen Padang Raih Penghargaan Tertinggi Penanggulangan Covid-19 dari Kemnaker
Nanti, katanya, akan tampil pada layar smartphone dua tampilan, yaitu warna hijau Layak Terbang ataupun warna merah Tidal Layak Terbang. Warna hijau Layak Terbang apabila calon penumpang sudah melakukan vaksinasi dosis 1 minimal dan hasil RT PCR negatif dalam kurun waktu 2 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Hasil RT PCR ataupun Rapid Antigen ini akan terdeteksi di aplikasi PeduliLingungi tentunya apabila laboratorium dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) milik pemerintah, pemerintah Daerah, dan masyarakat/swasta yang telah melakukan entry dari hasil pemeriksaan RDT Antigen dan uji real time PCR ke dalam aplikasi Allrecord-tc-19 (NAR) yang selanjutnya akan terintegrasi dengan system Informasi satu data Covid-19 PeduliLindungi secara real time.
"Jika yang tampil adalah warna merah, maka dunsanak Minangkabau harus melakukan update dokumen yang sesuai dengan ketentuan pemerintah untuk proses penyimpanan dokumen keberangkatan pada aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.
Selain itu, lanjut Bang Yos, dunsanak traveler tinggal memanfaatkan digitalisasi BIM dengan tujuan memudahkan, cepat, dan praktis, untuk validasi dokumen kesehatan secara mandiri dengan melakukan scan barcode di fasilitas yang telah disiapkan di BIM.
Bang Yos juga menginfokan manfaat lainnya adalah dengan digitalisasi validasi itu tidak akan terjadi kontak fisik, sehinga mengurangi potensi tertular atau menularkan Covid-19.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ekspor Sumbar Alami Peningkatan, Ini Barang Paling Banyak Diekspor
- Usung Tema Rise Stronger di HUT ke-112, Semen Padang Terus Bangkit dan Menjadi Lebih Kuat
- Wamentan Sebut Selama Pandemi, Tiga Juta Petani Bertambah
- Harga Minyak Goreng Melambung, Nevi Zuairina Minta Perlindungan Konsumen Rumah Tangga Dalam Negeri
- Ini Cara untuk Menjadi Entrepreneur Sukses Kata Wagub Sumbar