Kesembuhan dan Kasus Aktif Indonesia Diklaim Lebih Baik Dibandingkan Dunia

Angka kematian masih menjadi tugas besar yang perlu dituntaskan bersama. Karena kenaikan minggu ini terjadi pada 33 provinsi atau hampir seluruh provinsi di Indonesia. Penurunan hanya terjadi di provinsi Kalimantan Tengah yang turun 0,03%, atau di minggu lalu 2,91% menjadi 2,88% di minggu ini.
Yang cukup mendesak, perbaikan pada 5 provinsi karena mengalami kenaikan kematian tertinggi. Yaitu di Jawa Tengah naik 0,32%, diikuti Lampung dan Gorontalo naik 0,3%, Bali naik 0,24% serta Bengkulu naik 0,17%.
Jika melihat angka kesembuhan dan kematian Indonesia yang sama-sama tinggi, menjadi keadaan yang tidak biasa. Karena biasanya jika kesembuhan naik, maka kematian akan turun, begitupun sebaliknya. "Hal ini menunjukkan bahwa secara umum problematika kematian nasional akibat pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan," jelas Wiku.
Baca juga: Datuak Febby: Keterbukaan Informasi Penting untuk Efisiensi Anggaran
Permasalahan ini dapat disebabkan karena penguatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan isolasi terpusat tidak diimbangi dengan pemanfaatannya secara maksimal. Dan bisa jadi, pasien Covid-19 tidak tertangani dengan cepat atau masih melakukan isolasi mandiri dalam keadaan yang tidak memadai. Untuk itu pemerintah daerah mendesak melakukan perbaikan.
Upayanya dengan membaca dan memahami perkembangan data Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Agar dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi dan dapat langsung begerak cepat. Kemudian, terus perkuat posko di tingkat desa/kelurahan agar penanganan cepat dapat dilakukan sedini mungkin. Pastikan pasien menjalani isolasi secara terpusat, dan pemerintah daerah segera mengkonversi tempat tidur di rumah sakit rujukan apabila belum dilakukan konversi. Dan terus lakukan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.
Serta, perbaikan terkait data kematian juga diusahakan melalui proses sinkronisasi yang sudah dan akan terus ditingkatkan. Pemda dihimbau terus tingkatkan sinkronisasi angka kematian dengan lembaga terkait apabila terdapat perbedaan data pusat dan daerah. "Dan data yang menjadi navigasi penanganan dapat lebih akurat dan kebijakan jyang dihasilkan lebih tepat sasaran," imbuh Wiku. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025