Kesembuhan dan Kasus Aktif Indonesia Diklaim Lebih Baik Dibandingkan Dunia

Rabu, 25 Agustus 2021, 11:26 WIB | Kesehatan | Nasional
Kesembuhan dan Kasus Aktif Indonesia Diklaim Lebih Baik Dibandingkan Dunia
Ilustrasi Sembuh Covid-19. IST
IKLAN GUBERNUR

Angka kematian masih menjadi tugas besar yang perlu dituntaskan bersama. Karena kenaikan minggu ini terjadi pada 33 provinsi atau hampir seluruh provinsi di Indonesia. Penurunan hanya terjadi di provinsi Kalimantan Tengah yang turun 0,03%, atau di minggu lalu 2,91% menjadi 2,88% di minggu ini.

Yang cukup mendesak, perbaikan pada 5 provinsi karena mengalami kenaikan kematian tertinggi. Yaitu di Jawa Tengah naik 0,32%, diikuti Lampung dan Gorontalo naik 0,3%, Bali naik 0,24% serta Bengkulu naik 0,17%.

Jika melihat angka kesembuhan dan kematian Indonesia yang sama-sama tinggi, menjadi keadaan yang tidak biasa. Karena biasanya jika kesembuhan naik, maka kematian akan turun, begitupun sebaliknya. "Hal ini menunjukkan bahwa secara umum problematika kematian nasional akibat pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan," jelas Wiku.

Baca juga: Datuak Febby: Keterbukaan Informasi Penting untuk Efisiensi Anggaran

Permasalahan ini dapat disebabkan karena penguatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan isolasi terpusat tidak diimbangi dengan pemanfaatannya secara maksimal. Dan bisa jadi, pasien Covid-19 tidak tertangani dengan cepat atau masih melakukan isolasi mandiri dalam keadaan yang tidak memadai. Untuk itu pemerintah daerah mendesak melakukan perbaikan.

Upayanya dengan membaca dan memahami perkembangan data Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Agar dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi dan dapat langsung begerak cepat. Kemudian, terus perkuat posko di tingkat desa/kelurahan agar penanganan cepat dapat dilakukan sedini mungkin. Pastikan pasien menjalani isolasi secara terpusat, dan pemerintah daerah segera mengkonversi tempat tidur di rumah sakit rujukan apabila belum dilakukan konversi. Dan terus lakukan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.

Serta, perbaikan terkait data kematian juga diusahakan melalui proses sinkronisasi yang sudah dan akan terus ditingkatkan. Pemda dihimbau terus tingkatkan sinkronisasi angka kematian dengan lembaga terkait apabila terdapat perbedaan data pusat dan daerah. "Dan data yang menjadi navigasi penanganan dapat lebih akurat dan kebijakan jyang dihasilkan lebih tepat sasaran," imbuh Wiku. (*/bi)

Halaman:
1 2
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: