Kesembuhan dan Kasus Aktif Indonesia Diklaim Lebih Baik Dibandingkan Dunia

JAKARTA, binews.id -- Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan. Melihat perbandingan dengan dunia, kasus aktif Indonesia menurun hingga angka 7,3% lebih rendah dari tingkat dunia sebesar 8,43%. Sementara kesembuhan terus meningkat mencapai 89,5% melebihi rata-rata dunia sebesar 89,47%.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menyampaikan kabar baik dengan penurunan kasus aktif yang terus bertahan hingga saat ini. Dan penurunan signifikan terjadi pada minggu ini menjadi 306.760 kasus dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 384.807 kasus.
"Atau dalam 1 minggu terjadi penurunan kasus mencapai lebih dari 78 ribu kasus. Tingginya angka penurunan kasus aktif minggu ini kontribusi dari 32 provinsi," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (24/8/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Meskipun, terdapat 2 provinsi yang perlu menjadi perhatian karena mengalami kenaikan kasus aktif dan penurunan kesembuhan minggu ini. Keduanya yakni Aceh Papua. Secara kasus aktifnya, Aceh naik 1,86% dan Papua naik 0,04%. Dan pada angka kesembuhan, Aceh turun 1,92% dan Papua turun 0,06%.
Baca juga: KAI Divre II Sumbar Gelar Ramp Check untuk Pastikan Keselamatan dan Kenyamanan Angkutan Lebaran
Namun, apresiasi diberikan kepada 5 provinsi dengan penurunan kasus aktif tertinggi dan pada saat bersamaan mengalami kenaikan kesembuhan yang cukup tinggi. Pada kasus aktif penurunan tertinggi di DI Yogyakarta turun 6,75%, diikuti Kalimantan Barat turun 6,18%, Gorontalo turun 5,78%, Sulawesi Tengah turun 5,64% dan Papua Barat turun 5,59%. Sedangkan untuk angka kesembuhan kenaikan paling tinggi terjadi di DI Yogyakarta naik 6,69%, Kalimantan Barat naik 6,06%, Papua Barat naik 5,54%, Sulawesi Tengah naik 5,52, Gorontalo naik 5,48% dan NTT naik 5,37%.
Melihat perkembangan baik pada 2 indikator kasus aktif dan kesembuhan ini adalah kabar baik yang perlu terus dipertahankan. Dan perkembangan baik ini tidak akan tercapai tanpa kerjasama berbagai pihak. Utamanya tenaga kesehatan yang berjuang menangani pasien COVID-19, serta pemerintah daerah yang bergerak cepat memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di wilayahnya masing-masing.
"Saya apresiasi seluruh pihak, dan tentunya dengan perbaikan ini tidak boleh membuat kita lengah. Justru sebaliknya menjadi semakin semangat untuk terus melakukan perbaikan," tegas Wiku.
Walaupun ada kabar baik, ia menyayangkan kasus kematian Indonesia di angka 3,2% lebih tinggi dibandingkan angka dunia sebesar 2,09%. Berdasarkan angka kematian, Indonesia menduduki peringkat 9 kematian kumulatif tertinggi di dunia.
Baca juga: KAI Divre II Sumbar Imbau Masyarakat Tidak Ngabuburit di Jalur Kereta Api Demi Keselamatan
"Dan per 22 Agustus 2021, jumlah kematian mingguan di Indonesia sebanyak 8.784 kasus atau lebih dari 1000 kematian per minggunya," tambah Wiku.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025