Kuliah Umum di UNP, Philips Vermonte Sebut Scientific Culture Harus Dikembangkan
PADANG, binews.id -- Budaya cinta terhadap ilmu pengetahuan dan membiasakan diri untuk merawat nalar kritis (critical thinking) seraya terus menumbuh-kembangkan inovasi dan kolaborasi adalah prasyarat utama yang wajib dikembangkan jika ingin negara ini tidak ingin tertinggal dalam percaturan persaingan global.
Demikian salah satu pokok pikiran utama yang dibentangkan oleh Philips , J. Vermonte, Ph.D, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies pada kuliah umum secara daring, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Wako Fadly Amran Beri Kuliah Umum di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Kegiatan ilmiah yang ditaja oleh Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, bekerja sama dengan Centre for Strategic and International Studies itu diikuti 300-an mahasiswa, dosen dan peneliti, dibuka secara resmioleh Ketua Jurusan Sosiologi, FIS-UNP, Dr. Eka Vidya Putra, S.Sos, M.Si dan dimoderatori oleh dosen Sosiologi, FIS-UNP, Mohammad Isa Gautama, S.Pd., M.Si.
Lebih lanjut, Philips, melalui makalah yang bertajuk 'Mencapai Kemajuan Berbasis Inovasi dan Pengetahuan: Transformasi Sosial" menekankan pentingnya akselerasi di segala bidang kehidupan yang berlandaskan kepada usaha untuk selalu beradaptasi dan bertransformasi terhadap tantangan global.
Baca juga: Kuliah Umum Bersama Staf Ahli Menekraf, UNP Perkuat Pendidikan Ekonomi Kreatif
"Negara-negara maju dalam berkompetisi memprioritaskan lahirnya secara masif inovasi temuan-temuan yang bermakna, sehingga itu semua berimbas kepada meningkatnya profuktivitas, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi. Sementara modal kita sangat potensial, secara demografis persentase penduduk produktif ke depan akan mendominasi postur populasi," demikian Philips.
Sementara Eka Vidya Putra, dalam sambutannya mengatakan, di era kenormalan baru kita butuh saling berbagi dan saling menumbuhkan kepedulian, apa sebenarnya yang perlu dipersiapkan dalam transisi dan transformasi sosial.
"Pandemi Covid-19 di satu sisi menghantam sendi kehidupan kita secara sosiologis, tapi mestinya juga memberi ruang kepada kita untuk menyiasati keadaan dan kemudian bangkit dengan formula baru yang dapat dikontekstualisasikan dalam kerangka sosiologis. Ini disebabkan, pola interaksi dan pranata sosial juga ikut berubah, kita butuh masukan dan cara pandang baru yang diharapkan efektif menyiapkan generasi masa depan," demikian sekelumit pikiran Eka.
Baca juga: Kuliah Umum di UNP, Semen Padang Berbagi Ilmu tentang Pengelolaan Kearsipan
Serangkaian dengan kegiatan juga ditandatangani secara simbolis Perjanjian Kerjasama antar lembaga (Memorandum Understanding/MoU) antara Jurusan Sosiologi dan CSIS. Dalam paparannya, Ketua Jurusan Sosiologi, FIS-UNP mengatakan, MoU ini bernilai strategis mengingat CSIS merupakan lembaga think-tank berpengaruh di dunia dan jurusan Sosiologi adalah jurusan yang sedang berkembang pesat dan memiliki Sumber Daya Manusia yang cukup bisa diandalkan dalam menjalin kolaborasi di ranah Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian masyarakat.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Pemprov Sumbar Terbitkan Surat Edaran, Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Diliburkan Mulai 27--29 November 2025
- UNP Hadir di QS Asia Pacific Summit 2025, Dorong Internasionalisasi Kampus
- UNP Resmi Jalin Kerja Sama Internasional dengan Abai Kazakh National Pedagogical University
- 80 Anggota Pramuka Kwarda Sumbar Kunjungi Sekretariat DPRD untuk Pelajari Tupoksi Legislator
- Mulyadi Muslim Gelar Pelatihan Surah Adat untuk Guru TPQ: Kuatkan Nilai Minangkabau Berlandaskan Islam








