Jaga Transaksi Perdagangan UMKM Terus Berjalan, Pemerintah Luncurkan KONTAG

Di masa pandemi dan era digital ini, kolaborasi dan sinergi antarpihak mutlak diperlukan untuk mewujudkan pemulihan ekonomi Indonesia di segala sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah berkomitmen menjaga roda perdagangan tetap berjalan melalui transaksi baik secara luring dan daring.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan pada konferensi pers peluncuran Komunitas Retail Gojek (KONTAG) yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (25/8/2021).
"Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sekitar dua tahun ini memukul hampir seluruh sektor, termasuk UMKM. Menurunnya daya beli masyarakat berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM dan dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, saat ini bantuan untuk pelaku UMKM menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah," ujar Oke.
Oke menambahkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, ada lima permasalahan yang dihadapi UMKM Indonesia di masa pandemi. Pertama, menurunnya penjualan dan permintaan, daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi membuat tingkat permintaan terhadap produk UMKM turun beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Semen Padang Dorong Koperasi Hijau Lewat Maggot dan Kaliandra
Kedua, terhambatnya distribusi. Diberlakukannya pembatasan mobilitas masyarakat membuat distribusi logistik terganggu, sehingga barang kiriman yang dibeli menjadi lebih lama diterima. Ketiga, akses permodalan. Banyak pelaku UMKM yang belum memiliki akses permodalan dari perbankan dan mengambil pinjaman dari rentenir. Keempat, kesulitan bahan baku.
Pelaku UMKM kesulitan mendapatkan bahan baku yang dipicu adanya pembatasan mobilitas masyarakat dan pembatasan kegiatan impor, karena banyak negara juga membatasi arus logistik. Terakhir, terhambatnya produksi. Kemampuan tenaga kerja dan mesin produksi yang belum memadai berimbas pada sulitnya memenuhi meningkatnya kebutuhan pasar domestik dan internasional.
"Melihat hal itu, pemerintah perlu memberi perhatian besar terhadap sektor UMKM mengingat dampak pandemi sangat dirasakan dan dapat menghambat pertumbuhan perekonomian secara nasional. Sudah sewajarnya jika berbagai kebijakan pemerintah menunjukkan keberpihakan kepada UMKM," imbuh Oke.
Mendorong UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia ke arah digital merupakan keharusan. Inklusi UMKM ke ranah digital merupakan solusi untuk membantu serta mendorong UMKM tidak hanya beradaptasi, namun juga mengembangkan usahanya, khususnya di tengah tantangan kondisi ekonomi yang terdampak pandemi ini.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Bukti Nyata Ekonomi Inklusif dari Desa untuk Indonesia
"Untuk itu, Kemendag menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Gojek Indonesia atas upayanya memberdayakan UMKM dan membantu menyukseskan program pemerintah. Keberhasilan Gojek mengembangkan platform super app telah menjadikan Gojek sebagai salah satu akselerator pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," tutur Oke.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Termasuk Tertinggi di G20 dan ASEAN
- PLN Catat Lonjakan Pengguna REC, Penjualan Tembus 13,68 TWh di Semester I 2025
- BEI Masuk 20 Besar Bursa Dunia, Jadi yang Terbesar di ASEAN
- OJK Imbau Masyarakat Tetap Tenang Terkait Pemblokiran Rekening Dormant
- OJK Sumatera Bagian Utara Gelar Media Gathering, Bekali Jurnalis Pahami Industri Keuangan
Didukung Penuh PSSI, FFI Persiapkan Timnas untuk SEA Games 2025
Nasional - 13 Agustus 2025
Tiga Daerah Terdampak Banjir, BNPB Ingatkan Pencegahan Dini
Nasional - 12 Agustus 2025