Ini Cara Atasi Gangguan Konsentrasi Belajar pada Anak Kata Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa SPH

1. Fasilitasi anak menggerakan tubuh.
Anak dengan GPPH memiliki energi yang tidak ada habisnya. Dari pada sibuk melarang, lebih baik ayah-bunda memberi mereka kesempatan untuk melompat, berlari, memanjat dan bersepeda. Tentu saja dengan pengawasan. Tergantung usia anak, kalau anak masih berusia di bawah 6 tahun butuh pengawasan penuh, jika sudah lebih besar bisa dilepas bertahap dan disampaikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
2. Matikan televisi dan smartphone.
Baca juga: Wako Fadly Amran Sepakat Selesaikan Persoalan Anak Keponakan dengan Restorative Justice
Anak dengan GPPH gampang terdistraksi. Jika mereka sedang melakukan kegiatan yang butuh konsentrasi, bantu mereka untuk fokus dengan meminimalkan gangguan. Misalnya mematikan televisi, mengubah nada panggil handphone (HP) menjadi getar, bila akan menggunakan HP jangan di dekat mereka.
Hindari percakapan yang tidak perlu bila sedang memandu anak mengerjakan tugas. Bila ayah-bunda ingin mengingatkan mereka untuk tugas berikutnya yang belum juga mereka kerjakan, dari pada mengingatkan dengan bersuara lebih baik dengan isyarat. Misalnya anak terlihat agak melamun sewaktu sedang mengerjakan tugasnya, ayah-bunda lebih baik menyentuh pundak anak sambil menunjuk bukunya yang berarti anak mesti kembali mengerjakan PR nya.
3. Bantu anak membuat daftar kegiatan yang harus dikerjakan.
Bagi anak dengan GPPH, memiliki banyak tugas dan PR bisa menjadi hal yang luar biasa. Bantu mereka dengan membuat daftar tugas yang harus diselesaikan. Satu tugas bisa dipecah menjadi bagian-bagian kecil karena anak dengan GPPH tidak tahan duduk dalam waktu lama.
Misalnya sewaktu mengerjakan PR, pandu mereka mengerjakan kira-kira selama 20 menit. Setelah itu istirahat selama 5 menit. Sewaktu istirahat, beri kesempatan untuk berjalan mengambil minuman atau camilan, berdiri dan meregangkan badan atau keperluan ke kamar kecil. Hindari kegiatan yang mebuat mereka bergerak terlalu jauh dari lokasi belajar. Setelah itu ajak anak untuk kembali mengerjakan PR nya. Setelah anak menyelesaikan tugasnya, biarkan mereka menandai sendiri tugas yang sudah berhasil ia kerjakan.
4. Ajak anak melakukan kegiatan bersama ayah-bunda.
Misalnya mencuci motor, sepeda atau mobil, memasak, membersihkan rumah dan pekarangan. Pada saat ini ayah-bunda bisa saling bertukar cerita dengan anak. Sesuaikan dengan usia anak, beri mereka tanggung jawab kecil mengerjakan tugas-tugas di rumah.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Menuju Kota Sehat Terbaik di Indonesia, Padang Perkuat Kawasan Tanpa Rokok
- Sidak RSUD dr.Rasidin Padang, Ombudsman Apresiasi Layanan RSUD dr. Rasidin
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up