Laporan Terbaru CDC Mengenai Efek Samping Vaksin Covid-19

JAKARTA, binews.id --Centers for Disease Control and Prevention(CDC) menyebut vaksin Covid-19 aman dilakukan. Namun, efek samping mungkin akan timbul terhadap sebagian orang.
"Beberapa orang tidak memiliki efek samping. Banyak orang telah melaporkan efek samping yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi mereka akan hilang dalam beberapa hari," demikian pernyataan CDC dikutip laman resminya.
Meski mungkin menimbulkan efek samping, akan tetapi CDC merekomendasikan semua orang berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin guna membantu melindungi diri dari Covid-19 dan komplikasi terkait yang berpotensi parah yang dapat terjadi.
CDC bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA), serta lembaga terkait lainnya terus memantau keamanan vaksin Covid-19.
Baca juga: Satgas KTR Kota Padang Lakukan Sosialisasi ke Sejumlah Instansi Kesehatan
Efek samping yang mungkin terjadi telah dilaporkan ke bagian eksternal Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Vaksin (Vaccine Adverse Event Reporting System/VAERS). VAERS menerima laporan tentang efek samping apapun setelah vaksinasi apa pun.
"Laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi, termasuk kematian, tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan. Efek samping yang serius setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi tetapi dapat terjadi," ungkap CDC.
Oleh karenanya, untuk kesadaran publik dan demi kepentingan transparansi, CDC memberikan informasi terbaru tentang kejadian buruk yang mungkin terjadi.
1. Anafilaksis
Baca juga: 150 Satgas Baru Resmi Perkuat Keamanan dan Kenyamanan Kota Padang
Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian. Beberapa gejala diantaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Targetkan RSAM Sebagai Salah Satu Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan di Indonesia
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru