Daop 2 Bandung Terus Lakukan Perawatan dan Perbaikan Sarana Prasarana KA

PADANG, binews.id -- Keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta api menjadi prioritas utama bagi seluruh jajaran di Daop 2 Bandung. Sebagai salah satu daerah operasi dengan wilayah yang dipenuhi perbukitan dan kondisi alam lainnya yang menantang bagi operasional kereta api tentunya diperlukan kerja ekstra untuk terus memastikan sarana dan prasarana yang ada tetap dalam kondisi terbaik guna menunjang operasional kereta api yang aman, lancar dan terkendali.
"Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas sarana, prasarana serta pelayanan menjadi komitmen Daop 2 untuk terus dilakukan demi keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api," ujar Manager Humasda Daop 2 Bandung, Kuswardoyo.
Pada tahun 2020 tercatat sebanyak 44 titik rawan di jalur KA seperti rawan longsor, ambles dan banjir yang disebabkan oleh kondisi alam serta ada beberapa titik lokasi yang perlu diperhatikan terkait dengan keamanan lingkungan.
Pada tahun 2021 ini, sejumlah perbaikan telah dan terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan yang timbul disebabkan kondisi alam yang cukup ekstrim di wilayah Daop 2 Bandung terutama di musim penghujan seperti saat ini.
Baca juga: Pj Sekda Yosefriawan Apresiasi Perumda AM Kota Padang Lakukan Penyesuaian Tarif untuk 2025
Melalui berbagai upaya perbaikan tersebut, jumlah titik rawan di wilayah Daop 2 saat ini berkurang menjadi 39 titik rawan. Sejumlah perbaikan yang telah dilakukan meliputi perbaikan prasarana seperti pembersihan drainase, pembuatan pancangan paku alam dan beton talud penahan tanah, pembuatan pemecah aliran sungai dan lain sebagainya.
"Kehandalan sarana juga menjadi salah satu faktor penentu keselamatan perjalanan kereta api. Oleh karena itu, Daop 2 selalu konsisten dalam melakukan perawatan dan perbaikan setiap komponen sarana guna meminimalisir adanya gangguan selama perjalanan kereta api," ujar Kuswardoyo.
Kemudian, faktor keamanan pun menjadi perhatian khusus Daop 2 Bandung dalam mewujudkan safety no anjlokan. Beberapa gangguan yang terjadi diantaranya kendaraan/orang menemper KA baik di jalur maupun perlintasan sebidang, palang pintu JPL tertabrak, pelemparan terhadap KA dan lain sebagainya. Guna meminimalisir terjadinya gangguan tersebut, Daop 2 Bandung konsisten dalam melakukan upaya pencegahan diantaranya melaksanakan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat, melaksanakan pengawasan dan pengamanan lintas hingga koordinasi kewilayahan setempat.
Salah satu kegiatan yang terus dilakukan oleh PT KAI bersama dengan stakehoder yang ada yaitu dengan melakukan penutupan sejumlah perlintasan liar yang akan menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kereta api.
Baca juga: Mulai 1 Januari, Tarif Rapid Test Antigen di Stasiun Menjadi Rp35.000
Pada tahun 2021, KAI Daop 2 telah menutup sebanyak 23 perlintasan liar, sementara pada tahun 2020 tercatat sebanyak 20 perlintasan liar yang sudah ditutup.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Mahyeldi Ajak Apical Group Perluas Investasinya di Sumbar
- Melalui Program Galeh Babelok, Gubernur Sumbar Rangkul Pengusaha Riau dan Perantau Minang
- Berturut-turut, Pemprov Sumbar Kembali Raih Anugerah Adinata Syariah 2025
- PLTP Muaro Laboh II Capai Financial Close, Gubernur Sumbar Sebut Momentum Sejarah Energi Hijau
- SIG Gelar RUPST 2025: Bagi Dividen Rp648,75 Miliar dan Lakukan Pergantian Direksi-Komut