Program Kartu Prakerja Diakui Sebagai Model Perlindungan Sosial yang Ideal

JAKARTA, binews.id - Pemerintah menegaskan keberpihakan dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Selama ini, UMKM memiliki kemampuan menjadi penopang ekonomi dan sekaligus memiliki karakteristik yang resilien pada periode-periode krisis di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan, selama ini Pemerintah selalu berpihak kepada UMKM yang berjumlah 64 juta dan dukungan transformasi digitalisasi UMKM menjadi andalan. Salah satu wujud keberpihakan Pemerintah kepada UMKM terlihat dari program semi bansos yang diinisaiasi Pemerintah di masa pandemi, yaitu Kartu Prakerja, yang diakui oleh World Bank sebagai program yang sangat membantu UMKM di masa pandemi.
"Kita ketahui bahwa momentum pertumbuhan ekonomi 3,51% di Q3 tahun 2021 bisa dilaksanakan karena kita punya basis yaitu basis manufaktur dan kegiatan ekspor tetap berjalan. Itu yang membuat Indonesia resilien. Bahkan pada Oktober 2021, PMI Manufaktur mencapai 57,2, Indeks Keyakinan Konsumen sudah di atas 100, ritel dan yang lain naik, serta dari segi perbankan juga NPL nya rendah. Ini membuat kita optimis di Q4," ungkap Menko Airlanggadalam peluncuran buku yang berjudul "Pembiayaan UMKM" yang berlangsung secara hibrida, dari Jakarta Pusat, Kamis (11/11/2021).
Menko Airlangga menyatakan dalam krisis moneter tahun 1997/1998 dan periode krisis keuangan tahun 2008/2009. Selain itu, UMKM juga memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045. Menurtnya UMKM juga merupakancritical engineyang berperan penting dalam mempertahankan momentum pemulihan ekonomi pada periode pandemi Covid-19.
Baca juga: Bupati Sabar AS Pimpin Apel Organik ASN Kabupaten Pasaman, Bahas Keuangan dan Investasi Daerah
"Kontribusi UMKM terhadap PDB telah mencapai 61% dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja mencapai 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Selain itu, UMKM juga berperan dalam mendorong peningkatan investasi dan ekspor Indonesia. Total investasi di sektor UMKM telah mencapai 60% dari total investasi nasional dan kontribusinya terhadap ekspor non migas nasional telah mencapai 16%," jelasnya.
Menko Perekonomian mengapresasi peluncuran buku itu karena bisa menjadi sarana berbagi pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki. Secara umum, buku tersebut menjelaskan tentang perkembangan dan peran penting pembiayaan bagi UMKM. Buku "Pembiayaan UMKM" juga menguraikan tentang upaya Pemerintah dalam mendorong peningkatan akses pembiayaan UMKM dari masa ke masa.
"Buku ini penting untuk berbagi pengetahuan terkait dengan UMKM yang merupakan salah pilar mengapa pertumbuhan ekonomi masih bisa bertahan sepanjang Covid-19. UMKM memang selalu menjadibufferdalam berbagai krisis ekonomi sejak 1998, 2008 dan di era pandemi Covid-19," jelas Menko Airlangga.
Buku ini merupakan buku ke-4 Menko Airlangga. Sebelumnya, Menko Airlangga telah menulis buku ke-1 yang berjudulStrategy Clustering, ke-2 Merajut Asa Membangun Industri, dan ke-3 berjudul Membangun Kemandirian, Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Energi Nasional.
Baca juga: Bupati Pasaman Sabar AS Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Lubuak Gadang
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa transformasi digital dan inklusi keuangan diharapkan menjadi andalan ataulesson learnedbagi kepentingan Indonesia dalam Presidensi G20 dan telah dibahas dalamside eventG20 di Roma.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Usul Koperasi sebagai Solusi Distribusi LPG 3 Kg untuk Minimalkan Kebocoran dan Perkuat Pengawasan
- Hj. Nevi Zuairina Dorong BUMN Energi Percepat Pengembangan Baterai EV dan Optimalisasi Limbah
- Awal Tahun 2025 Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
- Nevi Zuairina minta Pengawasan BBM Subsidi Ditingkatkan dan Pelanggar Harus Diberi Efek Jera
- Penuhi Kebutuhan Pelanggan, PLN Sukses Tambah Jumlah SPKLU hingga 299% di Seluruh Indonesia Sepanjang 2024