Bangun Ekonomi Digital, Generasi Muda Jadi Game Changer

JAKARTA, binews.id -- Perubahan perilaku masyarakat ke arahLess Contact Economydiperkirakan akan berlanjut dan memiliki kontribusi yang besar pada pertumbuhan ekonomi di masa depan. Komposisi masyarakat juga akan didominasi oleh anak-anak muda, paradigital-nativesyang adaptif terhadap perubahan teknologi, dan akan menjadi penopang konsumsi global di masa depan.
Hal itu menjadi peluang khususnya bagi para Kader IPNU sebagai generasi muda untuk bersama-sama mempercepat akselerasi transformasi digital di berbagai sektor, sehingga dapat berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi.
"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang bersama-sama dengan seluruh tatanan masyarakat dalam mendukung upaya Pemerintah untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan masyarakat yang berdaya saing. Semoga acara ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikankeynote speechdalam Latihan Kepimpinan Nasional (LAKNAS) IPNU yang bertajuk Kepemimpinan dan Upaya Membangun Perekonomian Negara di Era Digital danSociety5.0, yang dilakukan secara virtual, Senin (6/12/2021).
Mengutip studi Google Temasek dan Bain and Company (2021), Menko Airlangga menunjukkan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, sekitar 350 juta orang penduduk di ASEAN telah memanfaatkan layanan ekonomi digital.
Baca juga: Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
"Dimana 60 juta diantaranya merupakan pelanggan baru sejak merebaknya pandemi Covid-19. Kondisi ini menandai adanya pergeseran lanskap perekonomian global menuju tatanan ekonomi yang baru, dimana peranan ekonomi digital akan semakin dominan," jelasnya.
Menurut Menko Perekonomian, potensi ekonomi digital Indonesia tentunya didukung oleh sejumlah faktor, antara lain total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 191,08 juta atau 70,7%.
"Dari sisidigital user, jumlahmobile connectiondi negara saat ini mencapai 345,3 juta (125,6% dari total populasi) dengan rata-rata waktu yang dihabiskan orang untuk berselancar di internet selama 8 Jam 52 Menit. Sepanjang tahun 2020, trafik internet mengalami peningkatan 15-20%," jelasnya.
Di samping itu, kini telah muncul juga gelombang teknologi baru, antara lainartificial intelligence, IoT,blockchain,cloud computing, dan jaringan 5G. Teknologi AI bahkan telah diberdayakan dan semakin banyak diadopsi di berbagai aplikasi, mulai dari tugas sehari-hari yang sederhana,smart assistant, dan keuangan.
Baca juga: Perumdam Air Minum Tirta Serambi Raih Penghargaan TOP Digital Awards 2024
"Hingga perintah yang sangat spesifik seperticontrol operations, dan pengamanan data. Pemanfaatan AI diyakini akan dapat meningkatkan efisiensi bisnis, produktivitas dan mendorong inovasi di berbagai sektor," ungkap Menko Airlangga.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Usul Koperasi sebagai Solusi Distribusi LPG 3 Kg untuk Minimalkan Kebocoran dan Perkuat Pengawasan
- Hj. Nevi Zuairina Dorong BUMN Energi Percepat Pengembangan Baterai EV dan Optimalisasi Limbah
- Awal Tahun 2025 Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
- Nevi Zuairina minta Pengawasan BBM Subsidi Ditingkatkan dan Pelanggar Harus Diberi Efek Jera
- Penuhi Kebutuhan Pelanggan, PLN Sukses Tambah Jumlah SPKLU hingga 299% di Seluruh Indonesia Sepanjang 2024