Nevi Zuairina Minta Restrukturisasi dan Holdingisasi BUMN Memperkuat Sektor Energi dan Pangan

Rabu, 02 Februari 2022, 14:37 WIB | Ekonomi | Nasional
Nevi Zuairina Minta Restrukturisasi dan Holdingisasi BUMN Memperkuat Sektor Energi dan...
Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, pada rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN mendukung upaya kementerian ini untuk pembenahan di tubuh BUMN. IST
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id -- Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, pada rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN mendukung upaya kementerian ini untuk pembenahan di tubuh BUMN. Nevi menyebut keberhasilan restrukturisasi di Badan Usaha Milik Negara, mulai dari Pertamina, hingga merger PT Pelabuhan Indonesia.

Namun, politisi PKS ini memberikan beberapa catatan kritis sebagai masukan pada pemerintah seperti biaya logistik di Indonesia yang masih lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangga di Asia. Terobosan Kementerian BUMN dalam sektor logistik dengan penggabungan Pelindo yang telah diupayakan selama 20 tahun sehingga berhasil pada Oktober 2021 diharapkan dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang berujung pada pelayanan pada masyarakat luas.

"Saya mengingatkan, selain sektor logistik, sektor energi yang sangat vital bagi negara ini mesti diperkuat dengan strukturisasi dan holdingisasi. Di PT Pertamina (Persero) misalnya, dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan sub holding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai USD100 miliar," tutur Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini juga menyebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.

Baca juga: DPRD Padang Dukung Wacana Surat Keterangan Bebas HIV/AIDS untuk Calon Pengantin

"Saya ingin memastikan kepada pemerintah melalui Kementerian BUMN bahwa masih ada beberapa BUMN yang belum berhasil di holdingisasi terutama di sektor energi listrik (PLN, Pertamina Energi, dan lainnya). Di sini kita semua mengetahui bahwa kebutuhan akan energi (listrik) merupakan kebutuhan dasar dan masyarakat menginginkan harga yang murah," kata Nevi.

Terakhir Nevi menyampaikan akan pentingnya kekokohan BUMN di sektor Pangan. Ia mencontohkan akan adanya persoalan harga dan stok minyak goreng yang yang sudah lebih 2 bulan bergejolak sejak akhir tahun 2021 hingga awal Februari 2022 masih belum terselesaikan. Ia mendorong kepada pemerintah untuk mengambil porsi yang lebih besar dalam penyediaan CPO sehingga BUMN perlu membuat roadmap mitigasi untuk minyak goreng secara khususnya, atau sembako secara umum di negara.

"Saya melihat bahwa keberadaan BUMN sektor pangan terutama penghasil minyak goreng masih rapuh eksistensinya. PTPN yang telah di holdingisasi belum memberikan dampak dalam mengkondisikan persoalan minyak goreng. Sekarang ada ID Food semoga dapat menjadi solusi berbagai persoalan pangan. Harapan masyarakat kepada pemerintah sangat kuat dalam persoalan pangan ini karena ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi pembuktian pemerintah dalam melayani rakyatnya," tutup Nevi Zuairina. (*/bi)

Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: