Cerita Sukses Kelompok Budidaya Jamur Tiram dan Magot di Limau Manis pada Masa Pandemi

Selasa, 01 Maret 2022, 19:07 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Cerita Sukses Kelompok Budidaya Jamur Tiram dan Magot di Limau Manis pada Masa Pandemi
Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan Magot Kelurahan Limau Manis memperlihatkan produk jamur tiram dalam bentuk kemasan. Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan Magot Kelurahan Limau Manis itu maju dan berkembang berkat CSR Semen Padang. Dok
IKLAN GUBERNUR

"Sebelum ada rumah budidaya jamur tiram, masyarakat atau pelaku budidaya jamur tiram itu hanya memanfaatkan sudut-sudut rumah mereka dengan memanfaatkan kayu-kayu bekas. Tentunya, kualitas jamur tiram nya tidak higienis," ujarnya

CSR PT Semen Padang melalui Forum Pemberdayaan Masyarakat Limau Manis juga memfasilitasi Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan Magot untuk belajar cara pembibitan dan pengolahan jamur serta magot.

"Untuk jamur tiram, pelatihannya dilakukan ke Payakumbuh. Sedangkan magot, ke bank sampah di Pariaman. Alhamdulillah, sejak difasilitasi pelatihan jamur tiram dan magot, usaha Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan Magot Limau Manis semakin berkembang," bebernya.

Baca juga: Bahas Kerja Sama dengan PT.Bio Cycle, Pemkab Magetan Kunjungi Kabupaten Lima Puluh Kota

Saat ini, kata Desi melanjutkan, Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan Magot Kelurahan Limau Manis rata-rata produksi jamur tiram sebanyak 60 kg. Jamur tiram yang diproduksi kemudian dijual dalam bentuk sayur dan juga berbagai produk makanan berbahan dasar jamur tiram.

Di antaranya, randang, galamai, risoles, naget, bandrek, nasi goreng, dendeng, kentucky, bakso, sate dan lain sebaginya. "Bahkan sayur jamur tiram yang tidak terjual, juga kami olah menjadi kerupuk jamur," ujarnya.

Untuk pasarannya, tambah Desi, tidak hanya di Kota Padang, tapi juga beberapa daerah di Sumbar. Untuk harganya juga bervariasi. Jamur dalam bentuk sayur, dijual dengan harga Rp20 ribu/kg. Sedangkan dalam bentuk olahan seperti rendang misalnya, dijual Rp60 ribu/kg dan galamai/bungkus dengan berat 1 0ns seharga Rp15 ribu.

"Kalau magot, penjualannya masih di sekitaran Kota Padang. Usaha magot ini baru berjalan 1 tahun dan lokasinya baru di dua tempat di Limau Manis. Namun begitu, kami yakin usaha ini akan menuai hasil maksimal, karena magot ini bermanfaat untuk pakan ikan dan unggas," pungkas Desi. (*/bi)

Halaman:
1 2
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: