Nevi Zuairina Diwawancara dengan Mahasiswa American University Washington DC

PADANG, binews.id -- Anggota DPR RI Komisi VI, Nevi Zuairina, dengan segala aktivitasnya, menerima dialog dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Amerika Serikat. Alya, mahasiswa American University, Washington DC ini mengangkat tema feminisme di Sumatera Barat dari sudut pandang aktivis perempuan yang memasuki ranah politik di DPR RI.
Dialog antara Ibu Nevi sebagai anggota DPR RI komisi VI dengan Alya di American University, Washington DC, dimana dialog ini menggunakan sarana zoom untuk memperlancar dialog jarak jauh antar negara.
Politisi PKS ini, ketika ditanya tentang nilai-nilai feminis tradisional Minangkabau di Sumatera Barat mengatakan, ia melihat Minangkabau sudah memberikan ruang yang luas untuk aktualisasi perempuan di tengah masyarakat. Buktinya, perempuan dijadikan bundo kanduang dengan segala nilai keistimewaan yang melekat padanya.
"Bahkan kalau boleh dibilang, perempuan di minangkabau punya kekuasaan besar dalam menjaga stabilitas dan harmonisasi kerukunan di tengah masyarakat," katanya.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Jaring Aspirasi UMKM di Kota Padang
Legislator asal Sumatera Barat ini menjelaskan, dalam adat Minangkabau, perempuan mendapatkan kedudukan Sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan. Kehadiran perempuan sebagai bundo kanduang merupakan contoh dan teladan budi bagi masyarakatnya, bagi kaumnya, dan bagi rumah tangganya.
Sosok bundo kanduang digambarkan sebagai ibu yang berwibawa, arif bijaksana, suri teladan, memakai raso (rasa) dan pareso (periksa), serta tutur katanya sopan. Bentuk partisipasi saya sebagai perempuan dalam tradisi adat minangkabau adalah dengan menjalankan peran bundo kanduang tersebut dengan maksimal bagi keluarga dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai adat dan budaya.
"Selain soal menjaga adat dan budaya, saat ini saya sebagai bundo kanduang juga berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat, melalui pemberdayaan UMKM," ungkap Nevi.
Pembahasan tentang keterkaitan perempuan dalam politik melalui sejarah dan di masa sekarang, Legislator asal Sumatera Barat II ini menguraikan tentang keterlibatan kaum perempuan untuk terjun memperjuangkan hak-hak perempuan di ruang publik.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Dorong UMKM Bangun Usaha Berbasis Nilai Religius dan Kolaboratif
"Bukan berarti tidak memiliki kepercayaan kepada kaum laki-laki, namun hal ini harus dilakukan untuk memastikan hak-hak anak dan perempuan diperjuangkan dan direalisasikan dalam praktek bernegara kita. Dalam sejarahnya juga banyak kita lihat pejuang wanita dalam ruang publik dan politik. Misalnya seperti rasuna said, rohana kudus, dan masih banyak lainnya. Kalau saat ini, kita pernah punya presiden perempuan, dan sekarang ketua DPR kita juga perempuan," tegas Nevi.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gelar Apel Gabungan, Dirpamobvit Polda Sumbar: PT Semen Padang Sebagai Obvitnas Harus Dijaga Optimal
- UNP dan BKKBN Sumbar Gelar Simposium Forum Rektor Kependudukan Nasional
- Terintegrasi Ke Dalam Aplikasi Padang Mobile, Bus Trans Padang Kini Terlacak Lewat Fitur Real-Time Tracking
- KI Sumbar Jalin Kerja Sama Tridharma dengan Unes dan AAI Padang
- Kepala Unit Komunikasi dan Kesekretariatan PT Semen Padang Terima Pin Emas dari Pemko Padang