PSBB Hari Pertama Masih Belum Optimal, Gubernur Tegur Warga Tak Pakai Masker

PADANG, binews.id -- Hari pertama diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumatera Barat (Sumbar), masih banyak masyarakat yang berada di luar rumah. Terbukti ketika Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengunjungi Posko Check Point di sejumlah lokasi, Rabu (22/4/2020).
Adapun lokasi Posko Check Point yang dikunjungi adalah : Bandara Internasional Minangkabau, Posko Pasar grosir Kasang Padang Pariaman dan Posko perbatasan Kayu Kalek. Selanjutnya gubernur juga memantau beberapa tempat di kota Padang seperti daerah pondok kampung china dan Pasar raya.
Menurut Irwan, pemberlakuan PSBB di setiap wilayah akan memberikan dampak langsung bagi daerah di sekitarnya, salah satunya adalah Bandara.
Irwan Prayitno mengatakan, dari 10 posko tersebar di 9 (sembilan) titik yang berada di berbatasan dengan provinsi Sumbar dan 1 (satu) lagi berada di Bandara Internasional Minangkabau.
Dalam peninjauan di lokasi Posko Check Point, Irwan mengaku sempat menegur masyarakat. Menurutnya, bagi yang keluar rumah harus menggunakan masker dan harus jelas tujuannya. Kalau tidak penting betul jangan keluar, hal ini penting untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran Virus Corona.
"Dari hasil peninjauan di beberapa titik Check Point, masih banyak kita ditemukan masyarakat yang keluar rumah dengan alasan yang tidak penting," ujarnya.
Untuk perbatasan Kabupaten dan kota, jelasnya, pemda setempat sudah menutup setiap jalan tikus yang bekerjasama dengan masyarakat, seperti Ketua RW dan juga menganjurkan setiap RW harus memiliki posko.
"Kita berharap penerapan PSBB ini akan berjalan dengan baik, terlebih sebelumnya pemerintah setempat telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui setiap ketua RW dan RT," jelasnya.
Sedangkan untuk Bandara, menurut Irwan, angka kunjungan masih mengalami peningkatan. Dalam satu hari, diperkirakan seribuan pendatang masuk ke Sumbar.
Baca juga: Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!
Setiap pendatang itu, katanya, sudah ada yang akan mengantarkan dengan menggunakan travel ataupun taksi.
"Maksimal penumpangnya harus 50 persen. Contoh, kalau mini bus cukup tiga orang dan ukuran sedang hanya diperbolehkan dua orang," ungkapnya.
Tidak hanya itu, setiap pendatang juga diwajibkan mengisi formulir data lengkap dan harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Posko Check Point yang dikunjungi Irwan Prayitno, yaitu Posko di BIM, Perbatasan Pasar Grosir Kasang, Padang Pariaman dan Posko Kayu Kalek. Kemudian juga dilakukan peninjauan di kawasan Pondok dan Pasar Raya Padang. (rls/melba)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Minim Terapis dan Batasan BPJS Jadi Keluhan Orang Tua Anak CP di Sumbar
- Diisi Kuliah Umum Menkes Budi Gunadi Sadikin, 12.390 Mahasiswa Baru Ikuti Kegiatan PKKMB UNP 2025
- PT Semen Padang Salurkan Bantuan Stunting Rp80,5 Juta, Perkuat Sinergi dengan BKKBN dan Dukung Asta Cita Presiden
- PT Semen Padang-BSI Kolaborasi Bahas Mental Health: Cegah Game Addiction Hingga Turunnya Produktivitas
- UNP dan Yayasan Jantung Indonesia Luncurkan Klub Jantung Sehat, Dorong Gaya Hidup Aktif di Kampus
Irman Gusman Serahkan Beasiswa PIP untuk 437 Siswa di Sumbar
Kota Padang - 13 Agustus 2025
Pemprov Sumbar-BSI Gelar Gowes Parade Merah Putih 80 KM
Kota Padang - 13 Agustus 2025