Workshop Semen Padang Garap Proyek Rp9,97 Miliar di SBI dan Tonasa

PADANG, binews.id -- PT Semen Padang tak hanya mengoptimalkan pendapatannya melalui usaha di bisnis intinya (core business), tetapi juga melalui usaha di luar penjualan semen. Salah satunya melalui optimalisasi jasa bengkel fabrikasi (Unit Workshop) yang berada di Departemen Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS).
Plt.Kepala Departemen Komunikasi & Hukum PT Semen Padang R Trisandi Hendrawan di Padang, Selasa (21/6/2022) mengatakan, Unit Workshop Semen Padang pada 2022 ini semakin mendapatkan kepercayaan oleh para mitra dalam jasa fabrikasi.
"Baru-baru ini, Unit Workshop Semen Padang mendapatkan order dari PT Semen Tonasa, dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Narogong II, Bogor," kata R Trisandi Hendrawan.
Secara terpisah, Kepala Unit Workshop PT Semen Padang Fery Sarvino menambahkan, ada tiga proyek di industri semen yang dikerjakan sejak awal tahun ini. Yakni on ground assembly kiln shell dan live ring di Pabrik Narogong II, nilainya Rp1,73 miliar. Unit Workshop telah merampungkan proyek ini pada Januari 2022, dengan melibatkan 20 orang pekerja.
Baca juga: Gubernur Sumbar akan Membuka Acara IMLF-3 di Auditorium Gubernuran
Kemudian, proyek penggantian master roda gigi (Girth-Gear) klin Tonasa IV sebesar Rp1,55 miliar dan proyek penggantian shell outlet kiln untuk pabrik SBI Narogong II sebesar Rp6,69 miliar.
Total nilai pengerjaan untuk ketiga proyek yang berada di lingkungan Semen Indonesia Group (SIG) ini berjumlah Rp9,97 miliar.
Untuk penggantian master roda gigi (Girth-Gear) klin Tonasa IV, Fery mengatakan sudah selesai pada 7 Juni 2022 dengan masa pengerjaan 22 hari dan melibatkan 35 orang pekerja. Sedangkan penggantian shell outlet kiln SBI Narogong masih dalam proses.
"Untuk penggantian shell outlet kiln Pabrik SBI Narogong, pengerjaannya dimulai pada 17 juni 2022 dan ditargetkan selesai pada 11 Juli mendatang. Pengerjaan proyek di SBI Narogong itu melibatkan 28 orang pekerja," kata Fery.
PT Semen Padang, kata Fery, melakukan pengembangan Departemen BINS sejak 2019 dan pengelolaannya dilakukan langsung oleh Departemen BINS. Namun begitu, embrio dari bisnis non semen ini sudah terbentuk sejak tahun 1989 dengan keberadaan Unit Workshop.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Inflasi Sumbar April 2025 Tercatat 0,77 Persen, Dipengaruhi Normalisasi Tarif Listrik dan Kenaikan Harga Emas
- Nevi Zuairina dorong PBJT, Terobosan Hemat Anggaran, Dorong Investasi Energi Bersih
- Kisah Minangkabau dalam Canting: Shanumesty Bawa Detail Lokal ke Panggung Nasional
- Menikmati Keindahan Alam dan Wisata Sumatera Barat dengan Kereta Api: Pariaman Ekspres, Minangkabau Ekspres dan Lembah Anai
- Semen Padang dan BI Sumbar Ubah Limbah Uang Jadi Energi Hijau