Gerakan Kurva Landai Jadi Solusi Penurunan Angka Kasus COVID-19
JAKARTA, binews.id - Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa cara untuk mengurangi angka penambahan kasus COVID-19, adalah dengan melakukan "Gerakan Kurva Landai", yang melibatkan kepedulian semua orang untuk tidak tertular dan menulari virus SARS-Cov_2 atau corona jenis baru.
"Maka kita harus tau dan paham bahwa satu-satunya cara untuk melandaikan kurva adalah memastikan bahwa kita tidak menularkan (virus) dan orang lain tidak menularkan kepada kita dengan mengubah perilaku," ujar Wiku dalam dialog yang mengambil tema "Gerakan Kurva Landai" di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (9/5).
Tentunya hal tersebut harus diimbangi dengan perubahan perilaku dan kesadaran masing-masing untuk melakukan anjuran protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, jaga jarak, menggunakan masker dan menjaga imunitas tubuh.
Wiku optimis apabila seluruh masyarakat melaksanakan "Gerakan Landai Kurva" maka Indonesia segera terbebas dari penularan virus corona jenis baru tersebut.
Baca juga: BNPB: Hujan dan Angin Kencang Terjang Tiga Kecamatan di Bogor, 95 Jiwa Terdampak
"Kalau kita semua melakukan hal yang sama, maka virus itu tidak akan mampu menulari antar manusia," jelas Wiku.
Berbicara mengenai waktu dan siapa yang dapat mengendalikan kurva tersebut, menurut Wiku adalah semua orang
"Sebenarnya yang bisa melandaikan termasuk kapannya adalah kita semua. Kita harus bersama-sama bergerak," tambah Wiku.
Menurut data yang dikumpulkan dalam platfrom data Bersatu Lawan COVID-19 maka didapatkan gambaran bahwa gejala yang paling umum apabila seseorang terinfeksi virus adalah adalah batuk, kemudian demam, sakit tenggorokan, gangguan pernafasan dan letih lesu.
Baca juga: BNPB: Karhutla dan Banjir Landa Sejumlah Daerah, Warga Diminta Waspada
"Batuk ini yang paling tinggi. Kemudian demam," jelas Wiku.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Targetkan RSAM Sebagai Salah Satu Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan di Indonesia
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru








