Bangunan Ambruk Seperti Kertas Tisu Sebut Penyintas Gempa Turki

"Saya tinggal di distrik Seyrantepe, Diyarbakir, di mana bangunan-bangunan relatif baru dan tidak ada kerusakan parah di dalam rumah kami, tapi bangunan di sebelah sekolah merupakan gedung tua sekitar delapan lantai yan ditinggali 200 orang lebih, dalam hitungan detik gedung itu runtuh seperti kertas tisu," katanya.
Kini ia gelisah menunggu kabar dari murid-muridnya yang banyak tinggal di perumahan kumuh di Baglar. Jalanan dipenuhi orang usai gempa, termasuk anak-anak yang memakai piyama di tengah udara yang membekukan.
Warga Diyarbakir lainnya Berrak Demirel tidur saat gempa mengguncang kota. Ia lari keluar rumah bersama suami dan anaknya saat gempa kedua berakhir.
Baca juga: Jumlah Korban Jiwa Gempa Bumi Turki dan Suriah Jadi 3.700 Orang
"Kami berada di luar selama berjam-jam, tapi harus kembali masuk ke rumah karena kondisi cuaca di kota sangat membekukan," katanya.
Angkatan Bersenjata Turki mendirikan koridor bantuan udara di zona gempa. Warga Iskenderun, Misel Uyar mengatakan rumah sakit di kota itu hancur oleh gempa. Tenaga medis dan pasien berada di dalamnya. Ia menambahkan beberapa gedung baru ambruk meski dibangun dengan standar modern. Pelabuhan Iskenderun juga rusak akibat gempa.
"Gempa terkuat yang pernah saya alami," kata Uyar, sambil menambahkan banyak bangunan tua di kota itu yang hancur oleh gempa.
"Bangunan tua lainnya, hanya beberapa meter dari rumah saya juga ambruk, beberapa orang di dalamnya meninggal," katanya.
"Semua gereja-gereja kami di daerah ini benar-benar hancur, petugas polisi yang menjaga Gereja Ortodoks meninggal dunia karena tertimpa batu, orang-orang tinggal sementara di mobil karena takut gempa susulan," tambahnya.
Wakil ketua partai oposisi Partai Rakyat Republik, Ali Oztunc dari Provinsi Kahramanmaras berada di zona gempa. "Semua pemerintah daerah dan badan penanggulangan bencana, AFAD, kami saat ini sedang bekerja sama untuk menyelamatkan rakyat dan memberi kebutuhan mendesak," katanya.
"Sesar Anatolia Timur berusia 500 tahun yang tidak bisa dipecahkan lewat di bawah kota inI, sudah berkali-kali kami meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan pencegahan mengenai bangunan-bangunan," katanya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gempa Dahsyat M 7,7 Guncang Myanmar, Ini Kata Kemenlu Soal WNI di Sana
- Warga Gaza Naik Truk Hingga Gerobak Keledai Usai Militer Israel Perintah Evakuasi
- Usai Lima Hari Gempa di Turki Korban Selamat Masih Ditemukan
- Korban Meninggal Gempa Turki Capai 12.000 Orang
- Jumlah Korban Jiwa Gempa Bumi Turki dan Suriah Jadi 3.700 Orang