Daerah Terpencil Masih Minim Akses Kesehatan, Begini Kata Menkes

NIAS, binews.id -- Akses masyarakat terhadap kesehatan di daerah terpencil masih minim seperti di Kabupaten Nias Utara. Kementerian Kesehatan terus berupaya meningkatkan akses tersebut agar seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Nias Utara pada Jumat (17/2). Adapun agenda kerja yang dilakukan yakni meninjau Rumah Sakit Pratama Nias Utara dan UPT Puskesmas Lotu serta melaksanakan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara di Aula Pendopo Bupati.
Menkes Budi mengatakan Nias merupakan salah satu daerah terpencil Indonesia. Kunjungannya ke Kabupaten Nias Utara untuk meninjau langsung kondisi fasilitas kesehatan di sana.
''Jadi saya lihat kira-kira apa yang kurang, cuma saya mau pastiin nanti harus ada perubahan,'' ujarnya.
Saat ini jumlah rumah sakit di Kabupaten Nias Utara hanya ada 1 rumah sakit yakni Rumah Sakit Pratama Nias Utara dan terdapat 11 Puskesmas. Dari kedua jumlah fasilitas kesehatan tersebut hanya ada 27 dokter dan 1 di antaranya dokter spesialis anak, 4 dokter Nusantara Sehat.
Menkes Budi berjanji akan terus membantu Kabupaten Nias Utara di bidang kesehatan. Untuk tahun ini Kementrian kesehatan RI mengucurkan dana sebesar Rp.85 miliar untuk peningkatan akses kesehatan di Nias Utara.
Secara rinci, dana tersebut digunakan untuk pembangunan fisik sebesar Rp.70 miliar dan pembangunan nonfisik sebesar Rp.15 miliar.
Terkait SDM kesehatan di Nias Utara, Kementrian Kesehatan RI mempunyai program beasiswa 2000 orang pertahun untuk sekolah dokter spesialis. Pemerintah Daerah Nias Utara diminta untuk menyiapkan putra-putri daerah terbaik untuk di sekolahkan di jurusan kedokteran dan dokter gigi melalui beasiswa Kementrian Kesehatan.
Baca juga: Disdukcapil Kabupaten Solok Launching Inovasi JELAJAH 1302
''Saya mau setiap rumah sakit bisa menangani penyakit-penyakit penyebab kematian terbanyak seperti jantung, stroke, ginjal. Cuman masalahnya bukan keterbatasan alat-alat kesehatan, tapi ketersediaan dokter yang kurang,'' ungkap Menkes Budi.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru
- Kemenkes Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan: Ini Jenis Pemeriksaannya Berdasarkan Usia
Didukung Penuh PSSI, FFI Persiapkan Timnas untuk SEA Games 2025
Nasional - 13 Agustus 2025
Tiga Daerah Terdampak Banjir, BNPB Ingatkan Pencegahan Dini
Nasional - 12 Agustus 2025