Bukittinggi Berikan Imunisasi 6-13 Maret 2023, Komit Antisipasi Virus Polio

BUKITTINGGI - Sekdako.Bukitinggi Martias Wanto, atas nama Wali Kota Bukittinggi,ikut melakukan penandatangan bersama Pernyataan dukungan lintas sektor dalam pelaksanaan Crash Program Polio Provinsi Sumatera Barat.
Provinsi Sumatra Barat menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang berdasarkan hasil risk assessment dikategorikan sebagai provinsi yang berisiko tinggi terhadap penularan virus polio.
Berdasarkan rekomendasi WHO, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Komite Ahli Eradikasi Polio, dibutuhkan upaya berupa kegiatan crash program Polio yang dilaksanakan provinsi Sumbar untuk menutup kesenjangan imunitas.
Dari penelitian itu, Pemprov Sumbar gelar pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Crash Program Imunisasi Polio. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Santika Premier Padang, Senin, 20 Februari 2023. Advokasi, Sosialisasi dan Penguatan crash program Polio dari Kementrian Kesehatan, dibuka oleh Gubernur Sumbar.
Baca juga: Sekda Bukittinggi Martias Wanto: PPID Jangan Ragu Informasikan Tentang Kerja Pemko
Menurut Sekda Buktitinggi, Martias Wanto, Crash Program Polio merupakan kegiatan pemberian imunisasi Polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval imunisasi sebelumnya (baik imunisasi rutin maupun BIAN). Kegiatan ini dilaksanakan pada wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah penularan virus polio.
"Alhamdulillah sampai saat ini, belum ditemukan kasus polio di Kota Bukittinggi. Untuk antisipasi kita sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap waspada. Kemudian, kita himbau warga untuk ikut imunisasi serentak tanggal 6 hingga 13 Maret 2023 di posyandu, Poskeskel, Posbindu, paud terdekat," ujar Sekda didampingi Kadis Kesehatan, Linda Faroza dan Kabag Tapem Setdako, Mihandrik.
Saat pelaksanaan Crash Program Polio ini nantinya, dilakukan pemberian 1 (satu) dosis Imunisasi bivalent Oral Pollo Vaccine (bOPV) dan 4 (satu) dosis imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Imunisasi bOPV, ditujukan untuk seluruh anak usia 0 sampai 59 bulan. Sedangkan imunisai IPV, ditujukan untuk seluruh anak usia 4 sampal dengan 59 bulan termasuk pendatang,katanya.
Sementara, Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar, juga berikan dukungan penuh terhadap pemberian imunisasi polio. Hal ini telah dirapatkan dengan MUI se Sumatra Barat. Sehingga imunisasi ini aman diberikan pada anak, untuk mengantisipasi dampak buruk polio.
Baca juga: Swiping Nakes Menuju 100%: Kecamatan Koto Salak Dharmasraya Mencapai 96% Target Crash Polio
Advokasi, Sosialisasi dan Penguatan crash program Polio dari Kementrian Kesehatan, dibuka oleh Gubernur Sumbar dan ditandatangani komitmen Wali Kota dan Bupati. Upaya ini penting dalam mempertahankan status Indonesia dan Sumbar Bebas Polio,tambah Sekda.
(Ma)
Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Hasil Monev KI Sumbar 2024: 29 Badan Publik Informatif, 172 Tidak Informatif
- Sekretariat DPRD Sumbar Pertahankan Predikat OPD informatif
- Ketua DPRD Kunjungi RSAM Bukittinggi: Didorong Beri Masyarakat Pelayanan Terbaik
- Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Melek Keterbukaan Informasi
- Komisi Informasi Sumbar Gelar Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi di Bukittinggi