Kasus Pencurian Dalam Keluarga, Polsek Sungai Rumbai Lakukan Restorative Justice

DHARMASRAYA, binews.id -- Humas Polres Dharmasraya -Jajaran Polres Dharmasraya Polda Sumbar kembali menerapkan restorative justice, Kali ini Polsek Sungai Rumbai memediasi Penyelesaian Kasus Tindak Pidana diduga melakukan Pencurian dalam keluarga yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Penyelesaian perkara melaui Restorative Justice tersebut dilakukan di ruang Unit Reskrim Polsek Sungai Rumbai, Rabu (17/5/2023), pukul 17.00 WIB.
Diketahui sebelumnya kasus diduga tindak pidana pencurian dalam keluarga tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial M (42) terhadap korban K (52)di Koto Besar Kabupaten Dharmasraya, Minggu 30 April 2023 sekira pukul 10.00 WIB.
Dalam perkara ini pelapor sepakat berdamai dengan mengajukan Surat Permohonannya secara Restorative Justive kepada Kapolres Dharmasraya berdasarkan laporan Polisi sebelumnya : LP/ B / 33 / V / 2023 / SPKT/ Polsek Sungai Rumbai / Polres Dharmasraya / Polda Sumbar, tgl 16 mei 2023. tentang diduga melakukan Tindak Pidana Pencurian dalam keluarga.
Kapolres Dharmasraya AKBP Nurhadiansyah, S.I.K melalui Kapolsek Sungai Rumbai AKP Suyanto,SH menjelaskan bahwa benar telah dilakukan mediasi penyelesaian damai atau Restorative justice perkara diduga melakukan pencurian yang dilakukan oleh pelaku M terhadap Korban K.
Baca juga: Kapolres Dharmasraya Tegaskan Dukungan Penuh Terhadap Program Asta Cita Presiden Prabowo
Dalam perkara ini kedua belah pihak, pelapor dan terlapor telah sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan. Selain itu pelapor juga telah mengajukan pencabutan laporan polisi Kepolsek Sungai Rumbai.
"Penyelesaian perkara atau berdamai itu dengan menghadirkan korban, pelaku maupun saksi, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan dengan membuat surat perjanjian dan dibubuhi tangan antara pelaku ( Pihak ke I ) dan korban ( pihak ke II)," ujar Kapolsek.
Pada Kesempatan terpisah Kapolres Dharmasraya menyebut, restorative justice dilakukan karena ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dan dipandang perlu untuk melakukannya, mengingat pelapor dan terlapor masih ada hubungan suami istri.
Menurutnya, perdamaian tersebut sesuai dengan peraturan Kepolisian Nomor 08 Tahun 2021 tentang penanganan tindak pidana berdasarkan keadilan restorative dan tidak bersifat transaksional.
Baca juga: Kapolres Dharmasraya Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan dan Wisuda Purna Bhakti Personel
Kapolres Dharmasraya berharap proses penyelesaian kasus melalui restorative justice ini adalah salah satu langkah yang baik diterap dimasyarakat dapat dijadikan sebagai salah satu solusi penyelesaian masalah.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Bupati Dharmasraya Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Singgalang 2025
- Kapolres Dharmasraya Tegaskan Dukungan Penuh Terhadap Program Asta Cita Presiden Prabowo
- Sekda Dharmasraya Buka Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk Tingkatkan Keselamatan Pengguna Jalan
- Bupati Dharmasraya Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Singgalang 2024
- Bupati Sutan Riska dan Kapolres Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Singgalang 2024