Didukung Semen Padang, BKSDA Sumbar Reaktivasi TWA Gunung Marapi dan Launching Sistem Pendakian Booking Online

Audy Joinaldy dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKSDA Sumbar yang telah membuat inovasi baru. Dia berharap pendakian sistem booking online yang merupakan booking online pertama TWA di Indonesia ini dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan berkunjung ke Sumbar.
"TWA Gunung Marapi ini salah satu destinasi wisata alam yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang ke Sumbar. Semoga, sistem booking online yang didukung Semen Padang, Pemkab Tanah Datar dan Agam, serta wali nagari ini dapat meningkatkan kunjungan wisata di ke Sumbar," kata Audy.
Pada kesempatan itu, orang nomor dua di pemerintahan Provinsi Sumbar ini juga memaparkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Sumbar. Pada tahun 2022, kata dia, jumlah kunjungan wisatawan lokal dari berbagai provinsi di Indonesia mencapai lebih dari 6 juta orang, dan wisatawan mancanegara sebanyak 4 ribu lebih.
Baca juga: Bawaslu Sumbar Gandeng Forum Jurnalis Perempuan, Wujudkan Pengawasan Partisipatif Berkualitas
Kemudian tahun 2023 ini, kunjungan wisatawan lokal dari Januari-Juni berjumlah 5,1 juta dan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 21 ribu lebih. "Artinya, akan ada peningkatan yang sangat signifikan, mengingat data Januari-Juni untuk kunjungan wisatawan lokal sudah mendekati angka kunjungan tahun 2022, dan untuk mancanegara meningkat lebih dari lima kali lipat," bebernya.
Dia berharap selain dapat meningkatkankan jumlah kunjungan wisatawan, dibukanya kembali TWA Gunung Marapi yang dilengkapi dengan sistem pendakian booking online ini, tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun yang lebih penting dan sangat menarik dari reaktivasi TWA Gunung Marapi ini adalah sistim booking online.
"Ini sangat patut kita apresiasi bersama. Karena, sistim booking online untuk pendaki Gunung Marapi ini sangat safety. Jika suatu waktu ada pendaki mengalami hal yang tidak diinginkan seperti jatuh atau pun hilang, sistim ini dapat mendeteksi siapa orang yang dilaporkan jatuh ataupun hilang, termasuk alamatnya. Sebab, sistim ini telah mendata nama-nama pendaki Gunung Marapi, termasuk alamat serta nomor HP nya," ujarnya.
Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono menyampaikan bahwa sistem booking online ini berbasis aplikasi yang dibangun BKSDA Sumbar berkat dukungan dari PT Semen Padang. "Selain mempermudah pendataan pengujung atau para pendaki, sitem booking online ini sengaja diluncurkan juga bertujuan untuk akuntabilitas pengelolaan pendakian dan mempermudah pengunjung melakukan pendaftaran," katanya.
Ardi pun juga membeberkan bagaimana cara mengakses sistem pendakian booking online TWA Gunung Marapi ini. Pertama, kunjungi halaman utama website bksdasumbar.org dan selanjutnya calon pendaki mengklik menu E-Layanan dan pilih Booking Gunung Marapi. Setelah itu, muncul beberapa menu seperti Home, Booking, Login dan Register Now.
Apabila calon pendaki belum melakukan register, maka diharuskan untuk membuat akun terlebih dahulu dengan mengklik tombol Register Now yang ada di aplikasi. Setelah itu, isi data untuk pembuatan akun baru. Selesai diisi, lanjut dengan mengkilik register dan selanjutnya calon pendaki diminta untuk menyelesaikan pendaftaran online dengan mengklik register.
Setelah register, calon pendaki kemudian Login dan isi data diri, serta apa-apa saja perlengkapan yang akan dibawa mendaki. Kemudian, lakukan konfirmasi dan lanjut ke halaman pembayaran. Setelah dilakukan pembayaran, maka di aplikasi akan muncul tampilan E-Tiket yang nantinya dikirim melalui E-mail calon pendaki.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- UNP Gandeng DLH Sumbar Siapkan Mahasiswa KKN Jadi Agen Pengelolaan Sampah
- Padang Mulai Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis Mulai 19 Mei 2025
- Anggota DPR RI Hj. Nevi Zuairina Gelar Halal Bihalal Bersama Jurnalis, Soroti Arus Mudik dan Dampaknya Terhadap UMKM
- Dari Indonesia ke Dunia: IMLF-3 dan Seruan Perdamaian Lewat Sastra
- KAI Divre II Sumbar Perkuat Budaya Aman dan Selamat Lewat Rapat Kerja Keselamatan 2025